SuaraMalang.id - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta penanganan optimal kemunculan kasus penularan COVID-19 klaster sekolah di Kota Malang. Pelacakan harus diperkuat.
Sebelumnya, MAN 2 Kota Malang menghentikan kegiatan pembelajaran tatap muka selama kurang lebih 14 hari, menyusul adanya temuan salah seorang siswa yang terpapar virus corona. Penghentian PTM tersebut dilakukan mulai 18 Januari 2022.
Gubernur Khofifah mengatakan penguatan pelacakan atau tracing untuk penanganan penyebaran COVID-19 pada lingkungan sekolah harus dilakukan terhadap kontak erat jika ditemukan kasus konfirmasi positif Virus Corona.
"Kuncinya memang ada pada pelacakan yang harus sangat detail. Satu orang positif, pelacakan harus lengkap dan minimal 15 orang (dilakukan tes) yang sempat kontak erat dengan pasien," katanya seperti diberitakan Antara, Jumat (21/1/2022).
Baca Juga: Covid-19 Kian Merebak, Tiga Sekolah di Kota Malang Setop PTM
Dijelaskannya, jika ada kasus penyebaran virus di satu sekolah tertentu, maka bukan berarti seluruh sekolah yang ada di wilayah tersebut harus menyetop kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM).
Menurutnya, penanganan yang optimal harus dilakukan di sekolah tersebut, sementara sekolah-sekolah lain tetap bisa menjalankan PTM.
Bahkan, di sekolah yang didapati adanya kasus COVID-19 itu, penghentian PTM bisa dilakukan pada satu kelas yang berisiko.
"Saat ada anak yang terkonfirmasi (COVID-19) bisa dilakukan pembelajaran jarak jauh. Di Surabaya itu ada, maka teman-temannya satu kelas dilakukan swab, sementara kelas lain masih menjalankan PTM," ujarnya.
Ia menambahkan, keputusan penanganan penyebaran virus corona, khususnya di lingkungan sekolah tersebut, tetap berada di satgas penanganan COVID-19 setempat yang harus tetap dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait.
Baca Juga: Siswa MIN 1 Kota Malang Terpapar Covid-19, Berawal dari Klaster Keluarga
"Keputusan tetap ada di satgas COVID-19 setempat. Jadi, jangan disamaratakan semua, tapi harus ada perhitungan dan pertimbangan yang sesuai dengan keadaan," ujarnya.
Berita Terkait
-
Penjualan Karpet di Pasar Gembrong Merosot 50 Persen, Pedagang Jerit: saat Covid-19 Malah Mendingan!
-
Ketua DPRD Kota Malang Prihatin Banyak Korban Luka saat Demo Tolak RUU TNI: Nyawa Tak Bisa Diganti!
-
Aksi Tolak RUU TNI Meluas, Gedung DPRD Kota Malang Terbakar
-
Pasar Saham Indonesia Terjun Hebat, Lebih Parah dari IHSG Era Pandemi COVID-19?
-
Trump Sempat Telepon Presiden China Soal Asal-Usul COVID, Ini Kata Mantan Kepala CDC!
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
-
Pantang Kalah! Ini Potensi Bencana Timnas Indonesia U-17 Jika Kalah Lawan Yaman
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaik April 2025
-
Kurs Rupiah Selangkah Lagi Rp17.000 per Dolar AS, Donald Trump Biang Keroknya
-
Libur Lebaran Usai, Harga Emas Antam Merosot Rp23.000 Jadi Rp1.758.000/Gram
Terkini
-
Warga Senang, Desa Wunut Bagikan THR dan Hadirkan Program Perlindungan Sosial
-
Habbie, UMKM Telon Aromatik Terbaik Siap Ekspansi Pasar Global Bersama BRI
-
4 Wisata di Kawasan Cangar Ditutup Usai Longsor yang Hempaskan 2 Mobil
-
BRI Raih Penghargaan Internasional Atas Prestasi Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab
-
Petasan Lukai Pemiliknya di Malang, Korban Sampai Harus Dioperasi