SuaraMalang.id - Kasus dugaan perundungan di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur sungguh memilukan. Seorang siswa kelas 7 di Kecamatan Licin terpaksa harus menjalani amputasi tulang usai jadi korban perundungan (bullying) teman sekelas.
Seperti diberitakan TIMES Indonesia --jejaring Suara.com, tulang paha korban terpaksa diamputasi sepanjang 4 sentimeter. Dokter harus melakukan tindakan operasi tersebut lantaran infeksi yang diderita korban.
Ayah korban, Imam Lutvy menuturkan, kronologi dugaan kasus perundungan itu berawal saat anaknya mulai masuk sekolah secara tatap muka untuk pertama kalinya. Namun korban bersekolah menggunakan alat bantu jalan atau tongkat penyangga. Lantaran sebelumnya, korban mengalami kecelakaan hingga mengakibatkan patah tulang. Selama satu bulan, korban bersekolah meskipun harus menggunakan tongkat.
"Jadi anak saya itu habis kecelakaan dan mengalami patah tulang. Setelah 6 bulan menjalani perawatan, akhirnya bisa sekolah kembali. Kebetulan pembelajaran tatap muka sudah dimulai," katanya, Selasa (11/1/2022).
Baca Juga: Viral video perundungan anak di pontianak, warganet : ditunggu klarifikasi minta maafnya
Kemudian, lanjut dia, pada 20 November 202, anaknya dilaporkan mengalami perundungan di sekolah. Pelakunya adalah teman sekelas yang sengaja mengambil tongkat penyangga anaknya. Meski korban telah memohon untuk dikembalikan, namun pelaku tak menggubris.
"Kejadiannya di sekolah. Egrang (tongkat penyangga) anak saya diambil sama salah satu temannya dan tidak dikembalikan," jelas Imam.
Korban yang tak berdaya hanya bisa diam. Namun, ada satu siswa lain yang mencoba membantu merebut dan memberikan tongkat penyangga tersebut pada korban.
Tak berselang lama, pelaku perundungan ternyata kembali menghampiri dan sengaja menabrak kaki korban hingga menjerit menangis kesakitan. Salah satu guru kemudian mengantarnya pulang.
Pasca peristiwa itu, lanjut Imam, anaknya terus mengeluhkan sakit pada bagian kakinya.
Baca Juga: Seorang Anak Di Pontianak Jadi Korban Perundungan, Polisi Periksa Empat Orang
"Kejadiannya hari Sabtu. Anak saya baru dibawa ke rumah sakit tiga hari kemudian, karena dokter yang mengoperasi anak saya sebelumnya baru ada di hari Selasa," ujarnya.
Berita Terkait
-
Menteri PPPA Terenyuh Nonton Rumah untuk Alie: Film Ini Sentuh Luka Tersembunyi Anak Indonesia
-
Viral Aniaya Korban Gegara Dituduh Rebut Pacar, Begini Nasib 3 ABG di Tambora usai Ditangkap Polisi
-
Kronologi Ika Natassa Dihina Mandul oleh Oknum ASN Lampung Barat, Bupati Turun Tangan
-
Film Horor 'Pembantaian Dukun Santet' Diangkat dari Thread Viral, Ini Ceritanya!
-
Review Anime Kenka Dokugaku, Bukan Sekadar Adu Jotos Biasa!
Terpopuler
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Ini Alasan Hotma Sitompul Dimakamkan dengan Upacara Militer
- 7 Rekomendasi Sabun Pemutih Wajah, Harga Terjangkau Kulit Berkilau
- 5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
- Alumni UGM Speak Up, Mudah Bagi Kampus Buktikan Keaslian Ijazah Jokowi: Ada Surat Khusus
Pilihan
-
Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Pertandingan Liga Italia Ditunda
-
Prabowo Ugal-ugalan Buat Kebijakan, Para Taipan RI Ramai-ramai Larikan Kekayaan ke Luar Negeri
-
Jordi Amat dan Saddil Ramdani Main di Persib? Ini Prediksi Pemain yang Bakal Tergusur
-
Singgung Prabowo Subianto, Ini Respon Jokowi Soal Isu Matahari Kembar
-
Jamaah Haji Indonesia Jadi Panutan, Disebut Paling Tertib di Dunia
Terkini
-
Bukan Malang atau Blitar, Venue Derbi Panas Arema FC vs Persebaya Dipindahkan
-
Inovasi dan Tradisi: Sinergi BRI dan Pengusaha Batik Tulis
-
BRImo Versi Bilingual Hadir: Transaksi Makin Lancar, Pengguna Makin Puas
-
Dinilai Sangat Strategis, Pembangunan Tol Malang - Kepanjen Butuh Dana Rp 7,5 Triliun
-
Sekolah Rakyat akan Dibuka di Malang, Ini Kategori Siswanya