Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Kamis, 06 Januari 2022 | 14:43 WIB
Ilustrasi Gunung Semeru. [ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto]

SuaraMalang.id - Gunung Semeru Kabupaten Lumajang, Jawa Timur masih menunjukkan aktivitas kegunungapian. Terkini, sedikitnya ada empat kali gempa letusan atau erupsi yang tejadi di gunung berketinggian 3.676 Mdpl tersebut, pada Kamis (6/1/2022).

Berdasar laporan tertulis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), gunung api terlihat jelas dengan asap kawah utama berwarna putih kelabu sedang dengan tinggi 600 meter dari puncak.

Kegempaan, tercatat sebanyak empat kali gempa letusan atau erupsi, satu kali awan panas guguran (APG), 11 kali gempa guguran, 10 kali gempa hembusan, sembilan kali gempa harmonik, satu kali gempa tektonik jauh, dan satu kali getaran banjir.

Menyikapi kondisi tersebut dan Gunung Semeru masih berstatus level 3 (siaga), maka rekomendasi imbaun supaya warga tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi).

Baca Juga: Gunung Semeru Meletus, Abu Menyembur Setinggi 1.500 Meter

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan. Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi) karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.

Masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar). Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Load More