Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Selasa, 04 Januari 2022 | 13:36 WIB
Ilustrasi borgol. [Envato Elements]

SuaraMalang.id - Seorang warga negara Palestina kabur dari Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Surabaya di Raci, Pasuruan. Ia kabur menggunakan mobil petugas.

Deteni berinisial MDH itu bahkan sempat berkelahi lebih dulu dengan petugas sebelum akhirnya berhasil membawa kabur mobil petugas. Sampai saat ini keberadaannya sendiri masih dicari.

Saat ini pihak Kemenkumham berkolaborasi dengan TNI/ Polri untuk melakukan pencarian. Hal itu dibenarkan Kadiv Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Jatim Jaya Saputra.

"Telah terjadi pelarian deteni berinisial MDH sekitar pukul 12.00 WIB siang ini," ujar Jaya, seperti dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, Selasa (04/01/2022.

Baca Juga: Dilarikan ke Rumah Sakit, Ini 10 Potret Athalla Putra Arie Untung dan Fenita Arie

Untuk kronologisnya, Jaya mengatakan pelarian deteni berinisial MDH itu berawal saat petugas hendak melakukan penguncian blok hunian.

Sesuai SOP yang ada, petugas mengontrol tiap blok dan petugas berada di lorong blok deteni. "Awalnya situasi kondusif dan aman," ujarnya.

Namun beberapa saat kemudian, deteni asal Palestina itu mengambil jemuran dan tiba-tiba lari keluar blok dan berusaha mengambil motor petugas.

Saat perebutan motor, perkelahian terjadi antara deteni MDH dan petugas. Sesaat setelah sampai di bagian depan Rudenim, deteni MDH merusak tempat penyimpanan kunci mobil.

Dia lalu mengambil mobil yang ada di garasi. Deteni berusia 41 tahun itu melarikan diri dengan menabrakkan mobil berkali-kali ke pintu pagar.

Baca Juga: Israel Perintahkan Bangunan Warga Palestina Dibongkar, Termasuk Masjid di Area C

"Saat ini kami telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian maupun TNI untuk pencarian," terang Jaya menambahkan.

Dia juga berharap informasi dari masyarakat jika melihat mobil yang dibawa lari oleh deteni MDH. Yaitu mobil chevrolet jenis Orlando berwarna hitam dengan nomor polisi N 1030 SP (plat merah).

"Kami membuka pintu seluas-luasnya jika ada informasi dari masyarakat," katanya menegaskan.

Load More