SuaraMalang.id - Sejak erupsi Gunung Semeru memutus Jembatan Gladak Perak Kabupaten Lumajang pada 4 Desember 2021, warung-warung di kawasan setempat tutup total, termasuk warung milik Hori (48).
Kendati demikian, Hori enggan membuka warung di tempat lain yang tidak terdampak erupsi Semeru. Justru dia memutuskan untuk menjadi relawan bencana.
Alih-alih menunggu bantuan, Hori memilih menjadi relawan membantu penanganan erupsi di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
"Saya jadi relawan karena semua ini terdampak kalau saya menunggu nanti malah lama penanganannya jadi saya memutuskan jadi relawan," kata dia, Minggu (19/12/2021).
Baca Juga: SK Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Semeru Sudah Sampai ke Bupati Lumajang
Pada hari pertama erupsi 4 Desember 2021 lalu, dia berada di warungnya. Hori memastikan dulu bahwa keluarganya dan karyawan warung miliknya yang berusia 18 tahun selamat.
"Hari pertama saya selamatkan dulu di warung. Posisi saya dan rewang (karyawan) saya, ponakan dan enam pelanggan di warung, saya suruh ke atas waktu erupsi. Saya dekap pakai sarung dan tidak panik dulu. Istri saya di rumah dan anak-anak juga saya pastikan selamat," kata dia.
Setelah memastikan keluarganya aman, Hori membantu evakuasi perabotan rumah warga di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, hari kedua pasca erupsi. Sesekali membantu tim SAR mencari korban yang dinyatakan masih hilang.
"Dan saya sesekali juga membantu Kopassus untuk evakuasi korban. Tapi tidak sampai ke Curah Kobokan soalnya berbahaya saya cuma sampai susur sungai sebagian saja lewat Gladak Perak bawah," kata dia.
Istri dan dua anaknya tinggal di rumah mertu yang berada di zona hijau atau aman dari erupsi Semeru.
Baca Juga: Pencarian Korban Letusan Gunung Semeru Resmi Dihentikan
"Istri dan anak-anak sudah aman beberapa hari tinggal di mertua. Saya tinggalnya ya bebas kadang di rumah saya kadang di Gladak Perak. Sesuai kebutuhan membantu relawan," kata dia.
Kekinian, warungnya dibongkar untuk kebutuhan pembangunan jembatan darurat sebagai upaya menyambung kembali jalur satu-satunya penghubung Malang dengan Lumajang tersebut.
"Iya ini warung saya, saya bongkar karena mau dijadikan tempat penitipan material besi-besi pembangunan jembatan sementara Gladak Perak. Saya mendukung karena jembatan ini kalau cepat dibangun perekonomian warga bisa pulih," kata dia.
Dijelaskannya, Jembatan Gladak Perak sendiri penting bagi warga Kecamatan Pronojiwo. Sebab, untuk menjual hasil pertanian dan membeli kebutuhan makan biasanya harus ke pasar di Kecamatan Pasirian.
"Dan itu harus lewat Gladak Perak. Kalau gini kan terputus jadi saya yakin warga cuma berharap ini segera dibangun agar bisa ke Pasirian," tutup.
Kontributor : Bob Bimantara Leander
Berita Terkait
-
Ramai Tren Tulisan vs Orangnya, Puisi Prabowo Mendaki Semeru Karya Fufufafa Viral: Masterpiece!
-
Gunung Semeru Erupsi 16 Kali Hingga Sabtu Malam, Awan Panas Guguran Terus Mengancam
-
Gunung Semeru Erupsi Beruntun, Hembuskan Abu Vulkanik Setinggi 700 Meter
-
Kembali Erupsi, Gunung Semeru Semburkan Abu Vulkanis
-
Gunung Semeru Kembali Erupsi, Warga Diimbau Waspada!
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Nahas! Siswa SMK di Malang Tertimpa Pohon Saat Berangkat Sekolah
-
Berkat BRI UMKM Expo (RT) 2025, Produk Bambu Tresno Makin Dikenal Masyarakat
-
Kasus Dugaan Pencabulan di Ponpes Kota Batu, Polisi Tunggu Hasil Psikiatri
-
Aksi Tiarap Mahasiswa di Gedung DPRD Malang, Ternyata Ini Arti di Baliknya
-
Jadi Kota Pertama di Indonesia, Eigerian Malang Resmi Menyatukan Ratusan Anggota Komunitas