SuaraMalang.id - Permukiman warga di lereng Gunung Semeru, Dusun Sumbersari Umbulan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang kondisinya kian memprihatinkan. Sampah plastik berserakan diduga ulah 'turis' dadakan.
Ya, pasca erupsi Semeru pada Sabtu (4/12/2021) lalu, lokasi terdampak awan panas guguran menjadi jujugan warga. Mereka berbondong-bondang ingin mengetahui lebih dekat sisa-sisa keganasan erupsi.
Alhasil, fenomeno tersebut seolah menjadi destinasi wisata bencana. Para warga mengabadikannya melalui kamera ponsel masing-masing. Namun, tidak jarang mengabaikan keselamatan.
Belakangan ini, aksi warga berburu swafoto dan selfie di lokasi bencana itu menuai kecaman publik. Sebab dianggap tidak menunjukkan sikap empati terhadap korban terdampak erupsi Semeru. Bahkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa hingga Bupati Lumajang Thoriqul Haq telah melarang warga agar tak mendekat ke lokasi bencana.
Kondisi memprihatinkan itu terpampang permukiman Dusun Sumbersari Umbulan Desa Supiturang Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang. Termasuk halaman rumah milik Samadi yang dipenuhi sampah plastik hingga pembalut. Dia mengatakan rumahnya tak seperti tempat pembuangan sampah.
"Ya ini resah sampah dibuang sembarangan itu sekarang banyak di rumah saya dan warga sini. Biasanya ya beberapa pengunjung atau siapa yang buang makan atau minum di sini," katanya, Kamis (16/12/2021).
Warga yang berkunjung, lanjut dua, harusnya lebih sadar lingkungan. Dia tidak melarang warga makan atau minum di sekitar lokasi terdampak bencana.
"Tapi ya seharusnya habis makan itu dimasukin kantong dulu terus dibuang di tempat sampah, jangan kayak gini," tutur dia.
Sebelumnya diberitakan, Gunung Semeru kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran, Kamis (16/12/2021) sekitar pukul 10.00 WIB.
Baca Juga: Warga Terdampak Aktivitas Gunung Semeru Dapat Hunian Baru
Komandan Satgas Semeru Kolonel Inf Irwan Subekti menyatakan, erupsi Semeru terjadi dua kali kemudian disusul hujan abu. Kendati demikian, tidak ada korban akibat erupsi susulan tersebut. Ini berkat kesigapan untuk segera meninggalkan lokasi aliran lahar dan evakuasi.
Aktivitas gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl itu terpantau meluncurkan awan panas guguran sejauh 4,5 kilometer dari kawah ke arah Besuk Kobokan di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis.
"Pada pukul 09.01 WIB teramati awan panas guguran sejauh 4,5 kilometer dari kawah Jonggring Saloko ke arah Besuk Kobokan," kata petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian di Gunung Sawur dalam laporannya ke BPBD Kabupaten Lumajang seperti diberitakan Antara.
Kontributor : Bob Bimantara Leander
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Kronologi Kecelakaan Maut Toyota Hiace vs Truk di Tol Malang-Pandaan, 2 Orang Tewas dan 10 Luka!
-
Viral Kisah Guru Mengajar Satu Murid di SD Malang, Netizen Terenyuh: Sama-sama Hebat!
-
Libur Natal 2025, Penumpang Bandara Abdulrachman Saleh Malang Diprediksi Melonjak hingga 20 Persen
-
2 Ibu-ibu di Malang Tertimpa Pohon Beringin Tumbang Saat Cuci Baju, Seorang Tewas
-
Banjir Malang Dipicu Endapan Sampah hingga Bozem Meluap, Ini Penjelasan Wali Kota