SuaraMalang.id - Terjadi peningkatan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Kabupaten Banyuwangi, sepanjang 2021. Paling mendominasi kasus kekerasan psikis.
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Keluarga Berencana, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Henik Setyorini mengatakan, jumlah KDRT pada 2020 tercatat sebanyak 16 kasus. Angka ini terdiri dari kekerasan psikis 10 kasus, kekerasan fisik 3 kasus, kekerasan seksual 1 dan penelantaran 1 kasus.
Sedangkan, pada 2021 angka KDRT terjadi peningkatan sebanyak 18 kasus. Kekerasan tersebut terdiri dari 12 kasus kekerasan psikis, kekerasan seksual 4 kasus, kekerasan fisik 1 kasus dan penelantaran 1 kasus.
Dari jumlah kasus yang ada diduga masih ada beberapa kasus yang belum dilaporkan. Sehingga dimungkinkan jumlah di lapangan jauh lebih banyak.
Baca Juga: Komplotan Skimming Beraksi di Banyuwangi, Tiga Pelaku Tertangkap, Dua Orang Buron
"Masyarakat enggan melapor, mungkin menganggap aib atau apa, makanya kita dorong kepada semua warga. Kalau menang kita menemui seperti itu, alangkah baiknya melapor ke kami, biar ada pendampingan," ujarnya seperti diberitakan Suaraindonesia.co.id jejaring Suara.com, Rabu (15/12/2021).
Ia melanjutkan, kasus non KDRT terhadap perempuan dan anak tercatat mengalami penurunan. Pada 2020, kekerasan non KDRT tercatat sebanyak 26 kasus, terdiri dari kasus persetubuhan sebanyak 17, pencabulan 6, penganiayaan 2 kasus dan lain-lain 1 kasus.
Sedangkan 2021, kasus non KDRT sebanyak 14 kasus yang terdiri dari persetubuhan sebanyak 10 kasus, pemerkosaan 1 kasus dan pencabulan 3 kasus.
Agar kasus KDRT kian menyusut, Pemkab Banyuwangi terus mengoptimalkan program yang sudah ada.
"Kita sekarang ada Ruang Rindu, pelaporan itu bisa nanti ditindaklanjuti disini. Disaat di Bengkel Sakinah atau P2TP2A mendapat aduan masyarakat. Habis itu ditindaklanjuti di Ruang Rindu, kita berikan terapi untuk pendampingan," pungkasnya.
Baca Juga: Hingga Akhir Tahun Kasus Perceraian di Banyuwangi Capai 5.330, Mayoritas Persoalan Ekonomi
Berita Terkait
-
Santri di Bantaeng Diduga Disiksa Dan Dilecehkan Sebelum Ditemukan Tewas Tergantung
-
Bias Antara Keadilan dan Reputasi, Mahasiswi Lapor Dosen Cabul Dituduh Halusinasi
-
Sadis! Bocah 10 Tahun Disetrum, Dicekoki Miras dan Dibanting di Pabrik Padi, 3 Tersangka Diringkus!
-
Isi Chat WhatsApp Vanessa Nabila Bikin Heboh, Ada Dugaan Kekerasan oleh Ahmad Luthfi?
-
Tragedi Deli Serdang: Saat Kepercayaan Publik Terhadap TNI Justru Dibalas Kekerasan
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Firhando Tiba-tiba Sampaikan Maaf ke ASN Kota Batu
-
Seribuan Lebih Suami Istri di Kota Malang Cerai, Faktornya Paling Banyak Judi
-
Viral Video Perundungan Pendukung Salah Satu Paslon Pilwali Kota Batu
-
Nahas, SMK Muhammadiyah Malang Rugi Rp35 Juta Akibat Kebakaran
-
HIPMI Kota Batu Pecah Kongsi di Pilwali Kota Batu, Anggota ke Gumelar-Rudi