SuaraMalang.id - Garis polisi terpasang di kawasan Dusun Sumbersari dan Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. Jalur tambang pasir itu dinilai sangat berbahaya jika terjadi awan panas susulan, akibat erupsi Gunung Semeru.
Relawan Gerakbareng Jakarta Andik Kurniawan mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Polsek Pronojiwo dan Satbrimob Polda Jawa Timur untuk melakukan penyekatan di kawasan tersebut. Lantaran lokasi sangat berbahaya, maka diputuskan untuk dipasangi garis polisi agar warga tidak mendekat ke kawasan tersebut.
“Kita kemarin fokus pada evakuasi, penyelamatan barang-barang warga dan juga hewan-hewan warga serta barang-barang lainnya. Nah kita baru kemarin masuk ke sini. Ternyata di sini terlihat adanya beberapa potensi yang sekiranya akan membahayakan masyarakat,” katanya mengutip dari Beritajatim.com jejaring media Suara.com, Jumat (10/12/2021).
Selain berpotensi terjadi erupsi susulan, lanjut dia, lokasi tersebut juga ternyata masih terdapat sisa-sisa lahar yang sangat panas.
Baca Juga: Pemeriksaan Kesehatan bagi Korban Erupsi Semeru Digelar di Posko BRI Peduli
“Ini merupakan salah satu aliran lahar dan kondisi sungainya di sana masih dalam kondisi memanas. Saya tadi melihat masih ada kepulan-kepulan asap di sekitar penambangan dan juga di sekitar sungai,” sambungnya.
Menyikapi itu, Ia mengimbau masyarakat yang tidak berkepentingan agar tidak mendekat ke kawasan berbahaya tersebut.
Andik menambahkan, berdasarkan informasi yang didapat, kawasan tersebut terdapat kurang lebih tiga truk pasir yang masih tertimbun lahar. Selain itu, ada tujuh orang yang dilaporkan hilang, belum ditemukan.
“Sudah barang pasti itu akan sangat berisiko. Ketika orang yang tidak tahu ataupun masyarakat yang melihat ke sana,” imbuhnya.
Baca Juga: Debu Gunung Semeru Kandung Silika, Dokter Ini Ingatkan Relawan Selalu Bermasker
Berita Terkait
-
Siap-siap! Harga Tiket Masuk Bromo Naik Mulai 1 November 2024
-
Menanti Janji Jokowi: Perpres Jalan Tol Probolinggo-Lumajang Tak Kunjung Realisasi
-
Miris! Alat Pemantau Gunung Semeru di Stasiun Klepu Raib Digondol Maling
-
Wensen School Depok Digaris Polisi Usai Pemilik Meita Irianty Jadi Tersangka Penganiayaan Anak
-
Waspada! Gunung Semeru Alami 20 Kali Gempa Guguran hingga 28 Kali Erupsi
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
KPU Kaltim Pastikan Debat Ketiga Berlangsung Kondusif, Aturan Diperketat
-
Kekerasan di Paser: Polda Kaltim Buru Pelaku, JATAM Desak Cabut Izin PT MCM
-
276 Kegiatan Kampanye Tercatat di Kaltim, Reses DPRD Jadi Sorotan Bawaslu
-
Kerja Sambil Liburan di Australia Bisa Dapat Gaji Berapa? Yuk, Simak Syarat WHV Terbaru
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
Terkini
-
Joel Cornelli Ramu Strategi Khusus, Arema FC Matangkan Persiapan di Kaki Gunung Semeru
-
Miris! Jembatan Pasar Gadang Jadi Lautan Sampah, DLH Malang Kewalahan?
-
Angin Kencang Terjang Malang, 7 Rumah Rusak, Warga Mengungsi
-
Angin Kencang Terjang Pakisaji, 5 Pohon Tumbang Timpa Truk dan Lukai Kernet
-
Sadis! 64 Anjing Ditemukan Terikat Mulut & Dikarungi di Gudang Banyuwangi