Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Rabu, 08 Desember 2021 | 17:15 WIB
Pasca erupsi Gunung Semeru, lahan pertanian warga di Desa Supiturang Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang kini jadi hamparan abu vulkanik, Rabu (8/12/2021). [Suara.com/Bob Bimantara Leander]

"Kalau ditaksir, sekitar loh ya mas, yang terdampak di situ ada 20 hektare. Kami belum mendata," kata dia.

Warga menanami lahan pertaniannya dengan cabai, kubis, hingga padi.

"Dan yang terdampak itu adalah bersertifikat milik warga saya sendiri," ujar dia.

Nurul menjelaskan, memang lahan pertanian itu tidak bisa ditanami lagi.
Kemungkinan, jika abu vulkanik yang saat ini masih panas jadi dingin, warga akan mengalihfungsikan sebagai tambang pasir.

Baca Juga: Begini Penampakan Lahan Pertanian Terdampak Letusan Gunung Semeru

"Masyarakat merasa kesusahan atas hal itu. Kemungkinan itu nantinya kalau udah dingin akan diambil pasirnya oleh warga," ujar dia.

Dengan sudah hilangnya tanda lahan milik siapa, Nurul pun kini sedang melakukan pendataan pemilik lahan.

Kepala Dusun hingga ketua RT dikerahkan untuk melakukan pendataan siapa saja pemilik lahan pertanian sekaligus luasannya.

"Supaya nanti yang ngambil pasir itu yang berhak ya pemiliknya. Tapi yang dipekerjakan itu bebas siapa aja," tutup dia.

Kontributor : Bob Bimantara Leander

Baca Juga: Pemerintah Berencana Merelokasi Rumah Warga Terdampak Letusan Gunung Semeru

Load More