SuaraMalang.id - Terungkap penyebab Joko Santoso (38) warga Kota Malang, Jawa Timur mengalami kebutaan usai vaksinasi COVID-19. Tim dokter dari Rumah Sakit Saiful Anwar Malang telah melakukan serangkaian pemeriksaan.
"Dari hasil pemeriksaan lengkap didapatkan diagnosis terjadi peradangan pada saraf mata pasien, yang biasa disebut neuritis optik," kata Dokter spesialis mata RSUD Saiful Anwar, Wino Vrieda di Kota Malang, mengutip dari Antara, Selasa (7/12/2021).
Peradangan pada saraf mata, lanjut Wino, penyebabnya ada banyak faktor. Dijelaskannya, bisa akibat infeksi dan ada kalanya penyebab peradangan tidak diketahui.
Dijelaskannya, kasus peradangan saraf mata yang dialami Joko termasuk kasus langka.
Baca Juga: Top 3 SuaraMalang: Heboh Buta Usai Vaksinasi AstraZeneca, Ponpes Gus Nur Berpolemik
Wino mengemukakan, belum ada laporan maupun hasil penelitian yang menunjukkan adanya kaitan antara gangguan penglihatan (kebutaan) dengan vaksinasi COVID-19.
"Jadi, hingga saat ini belum ada literatur mana pun atau laporan yang bisa dengan pasti untuk menyatakan bahwa vaksinlah yang menjadi satu-satunya penyebab turunnya penglihatan pada pasien," katanya.
Seperti diberitakan, Joko Santoso mengalami gangguan penglihatan atau kebutaan setelah mengikuti vaksinasi COVID-19 jenis AstraZeneca, pada 3 September 2021. Kasus ini sempat viral melalui unggahan istri Joko, Titik Andayani di media sosial Facebook.
Joko kemudian dibawa ke rumah sakit dan menjalani serangkaian pemeriksaan struktur anatomi dan saraf matanya.
Selama sembilan hari menjalani rawat inap, kondisi Joko menunjukkan perkembangan yang positif. Setelah kondisinya membaik, Joko dipulangkan dari rumah sakit dan menjalani rawat jalan sampai sekarang.
Baca Juga: Dikira Malam, Mata Joko Santoso Ternyata Buta Setelah Vaksinasi Covid-19
"Pasien mulai menunjukkan perbaikan pada hari keempat, dengan sudah bisa melihat bayang-bayang," kata dokter Wino.
"Pasien semakin menunjukkan perbaikan signifikan dalam menjalani pengobatan selama tiga bulan ini," imbuhnya.
Sebagai upaya pemulihan, Joko akan menjalani evaluasi secara berkala.
"Untuk pemulihan, evaluasi berkala akan dilakukan hingga enam bulan atau satu tahun," ia menambahkan.
Berita Terkait
-
Peran Vaksinasi Dewasa dalam Meningkatkan Kesehatan dan Mengurangi Biaya Medis Jangka Panjang
-
Ngeri, Ternyata Ini yang Terjadi Kalau Dari Lahir Anak Tidak Diimunisasi
-
Persiapan Matang, KPU Kota Malang Gelar Simulasi untuk Kelancaran Pilkada
-
Siswa Rentan Tertular Penyakit, Ketua IDAI Minta Pelaksanaan Vaksinasi di Sekolah Terus Diperkuat
-
Sultan Andara vs Crazy Rich Malang, Adab Raffi Ahmad ke Rumah Rp60 M Momo Geisha Jadi Omongan
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
Thom Haye hingga Ragnar Oratmangoen Punya KTP DKI Jakarta, Nyoblos di TPS Mana?
-
Awali Pekan ini, Harga Emas Antam Mulai Merosot
-
Ada Marselino Ferdinan! FIFA Rilis Wonderkid Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Desas-desus Shell Mau Hengkang dari RI Masih Rancu, SPBU Masih Beroperasi
-
Media Asing Soroti 9 Pemain Grade A Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Siapa Saja?
Terkini
-
Nahas, SMK Muhammadiyah Malang Rugi Rp35 Juta Akibat Kebakaran
-
HIPMI Kota Batu Pecah Kongsi di Pilwali Kota Batu, Anggota ke Gumelar-Rudi
-
BRI dan OPPO Berkolaborasi di OPPO Run 2024
-
Viral! Kisah Kiai di Malang Dibacok Begal Tak Terluka, Punya Ilmu Kebal?
-
Ingin Punya Rumah Dekat Malang? Pilih KPR BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya, Dapat Hadiah Langsung!