SuaraMalang.id - Sampai saat ini sebanyak 34 korban tewas letusan Gunung Semeru di Lumajang telah ditemukan. Sementara 22 orang lagi masih dinyatakan hilang.
Komandan Posko Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru yang juga Danrem 083/Baladhika Jaya Kolonel Infanteri Irwan Subekti, mengatakan proses pencarian korban ini terkendala tanah yang masih panas.
"Kendalanya, tanahnya masih dalam kondisi panas, jadi alat berat pun tidak berarti untuk pencarian," ujarnya, Selasa (07/12/2021).
Untuk keesokan hari, pihaknya akan menfokuskan pencarian di Kampung Renteng dan Curah Kobokan, yang merupakan daerah terdampak paling parah.
Dia mengatakan hingga saat ini semua daerah terdampak dapat dijangkau, namun karena cakupan luas guguran Gunung Semeru melebar dan pasirnya panas, tindakan pencarian dan penyelamatan masih dilakukan secara terbatas.
Langkah pencarian korban ke depan masih dilakukan secara manual dengan penciuman dan penglihatan, alat berat, maupun dilakukan bersama warga di lokasi pencarian.
"Pencarian sudah sampai hari keempat. Kita diberikan waktu satu minggu untuk pencarian secara optimal," ujar Irwan.
Waktu pencarian dilakukan pada pagi hingga sore hari, dengan memperhatikan situasi cuaca di Kabupaten Lumajang, mengingat saat ini setiap sore turun hujan, sehingga berpengaruh pada proses pencarian.
Ia mengatakan situasi lereng Semeru masih ada peningkatan tanda-tanda letusan, yang perlu kewaspadaan tinggi.
Baca Juga: Kisah Korban Letusan Gunung Semeru: Malam Terakhir Syafii dan Istrinya
Sebelumnya, terjadi letusan sebanyak dua kali pada pagi hari, yang mana pada saat itu Presiden RI Joko Widodo meninjau lokasi pengungsian. Namun, peristiwa tersebut tidak begitu berdampak pada objek pencarian.
"Begitu pula dengan lahar panas yang tiap saat juga dapat pengaruh dari atas, dari arus Sungai Kobokan," kata dia.
Sebelumnya dilaporkan 34 orang meninggal dunia dan 22 orang dinyatakan hilang dalam bencana awan panas guguran Gunung Semeru.
Rumah yang terdampak sebanyak 5.205 unit. Data pengungsi sebanyak 4.250 orang, tersebar di beberapa tempat, di sekolah-sekolah masjid, balai desa, dan rumah penduduk atau rumah saudara para korban. ANTARA
Tag
Berita Terkait
-
Kisah Korban Letusan Gunung Semeru: Malam Terakhir Syafii dan Istrinya
-
Update 7 Desember Korban Terdampak Bencana Gunung Semeru
-
Trauma Erupsi Semeru, Warga Desa Supiturang Minta Relokasi
-
Tertimbun di Teras, Bapak dan Anak Korban Erupsi Gunung Semeru Berhasil Dievakuasi
-
Sebanyak 22 Orang Dilaporkan Hilang Akibat Bencana Terjangan Awan Panas Gunung Semeru
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
Terkini
-
Selamat, Nomor HP Kamu Terpilih Saldo Gratis Sebar ShopeePay
-
Penyelamat Tanggal Tua Gamers, Klaim Dana Kaget Hari Ini, Kuota Aman, Rank Naik
-
Mau Dapat Saldo ShopeePay Rp2,5 Juta Tanpa TopUp? Intip Caranya Berikut
-
BRI Salurkan KPR FLPP, Solusi Hunian Bersubsidi Bagi Rakyat Indonesia
-
Batik Datik Sukses Buktikan UMKM Bisa Maju Bersama BRI dan BRIncubator Mendulang Cuan