SuaraMalang.id - Beberapa waktu lalu viral video kasus kekerasan di Kota Malang. Dalam video itu seorang pria nampak dikeroyok sejumlah pria lainnya.
Peristiwa ini sendiri terjadi di Taman Nivea Jalan Merbabu, Kota Malang, pada Sabtu, (20/11/2021) lalu. Korban berinisial SW (23, sementara pelaku bernama Christian Vieri (22), M. Iswandandy Purwanto (20), Tega Aditama Bulonggodu (21) dan FP yang masih di bawah umur.
SW sendiri disebut-sebut merupakan anak purnawirawan polisi. Motif pengeroyokan diduga karena korban melakukan pencabulan. Hal itu yang memicu sejumlah orang menyerang korban.
Seperti dijelaskan Kasat Reskrim Polresta Malang Kota Kompol Tinton Yuda Riambodo. Ia menjelaskan kronologisnya ketika korban SW bersama saksi inisial LN berada di sebuah kafe bersama dengan teman-teman lainnya, Jumat (19/11/2021).
Dari kafe itu berlanjut ke tempat hiburan malam, tapi belum sempat masuk ketempat hiburan karena LN sudah tidak sadarkan diri. Sehingga diantarkan pulang oleh korban.
Keesok harinya, LN mengkonfirmasi permasalahan yang terjadi sehari sebelumnya. Korban pun diminta untuk menemui LN demi menyelesaikan permasalahannya.
"Setelah di TKP, LN datang ke korban dan masuk ke mobil korban. Seketika saat itu korban langsung menancapkan gas. Karena LN takut, sehingga menghentikan mobil dengan hand rem," ujarnya, seperti dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, Senin (3011/2021).
"Kemudian ada teman teman LN disekitar lokasi (mobil berhenti) sehingga mendatangi korban dan melakukan pemukulan dan pengeroyokan kepada korban. SW ini memang merupakan anak dari pensiunan Polisi di Malang," ujarnya.
Tinton mengungkapkan, akibat pengeroyokan itu, korban mengalami luka memar, di hidung dan mulut, serta kepala pusing. Mendapat laporan itu polisi langsung menuju TKP dan mengamankan pelaku dan korban untuk dibawa ke Polresta Malang Kota.
Baca Juga: Kasus Kekerasan Anak di Kota Malang Meningkat dalam Setahun Ini
"Para tersangka dijerat dengan pasal 170 ayat 2 KUHP dengan ancam hukuman tujuh tahun kurungan penjara," katanya menegaskan.
Salah satu tersangka, Christian Vieri saat ditanya polisi mengaku memukul SW karena mendapat informasi bahwa SW telah mencabuli LN. Saat itu korban dianggap tidak bisa menjelaskan dengan jelas sehingga tersangka emosi dan menghajar korban.
"Sudah teman saya (LN) ini dicabuli diajak ngomong baik-baik gak bisa, hampir jatuh soalnya mobilnya terbuka. Akhirnya spontanitas (dikeroyok)," katanya menegaskan.
Berita Terkait
-
Kasus Kekerasan Anak di Kota Malang Meningkat dalam Setahun Ini
-
Mahasiswa di Malang Tolak Permendikbud Nomor 30 Tahun 2021
-
Kondisi Terkini Korban Pencabulan dan Kekerasan Anak di Malang
-
Tanah Longsor Kabupaten Malang Menewaskan Seorang Warga
-
Buntut Penganiayaan hingga Sulaiman Tewas, Keluarga Harap Polisi Tangkap Pelaku
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
BRI Gelar Consumer Expo 2025 di Surabaya: Solusi Finansial Terintegrasi untuk Gaya Hidupmu!
-
Rebutan DANA Kaget, Khusus Warga Malang, Siapa Cepat Dia Dapat
-
Lewat AgenBRILink, BRI Hadirkan Layanan Inklusi Keuangan di 66 Ribu Desa
-
Akad Massal KPR FLPP: BRI Tegaskan Komitmen Dukung Program Nasional 3 Juta Rumah
-
Malam Minggu Makin Ceria, Dapatkan Tambahan Tabungan Dadakan Lewat DANA Kaget