SuaraMalang.id - Tiga jam hujan deras mengguyur wilayah Ngawi Jawa Timur. Akibatnya, air sungai di sejumlah titik meluap hingga menggenangi permukiman warga setempat.
Misalnya di wilayah Karangjati. Belasan rumah warga di daerah itu tiba-tiba saja mendapat kiriman air luberan dari sungai terdekat. Mereka pun panik dan segera mengevakuasi barang-barang mereka.
Air tidak hanya masuk dan merendam rumah warga, namun juga merendam akses jalan-jalan di daerah itu. Air menggenang ini terjadi sejak Jumat (19/11/2021) malam sekitar pukul 22.00 WIB. Ketinggian air yang menggenang mencapai lutut orang dewasa.
"Warga menyelamatkan harta benda, seperti padi pupuk biar tidak terendam banjir. Ada 11 rumah terdampak. Banjir datang cepat sekali, awalnya hujan deras sejak jam 19.00," kata Sandi warga setempat seperti dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, Sabtu (20/11/2021).
Baca Juga: Viral Pencurian Motor di Masjid Ngawi Terekam CCTV, Warganet Doakan Pelaku Cepat Tobat
"Saya pulang kerja, air belum masuk rumah, karena hujan tak kunjung reda akhirnya masuk rumah. Sudah tiga kali ini, air dari luapan sungai sebelah," katanya menambahkan.
Mereka warga hanya bisa menyelamatkan harta bendanya ke tempat yang lebih tinggi. Menurut warga, banjir terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah itu selama hampir tiga jam. Sungai setempat yang tak mampu menampung air akhirnya meluap ke pemukiman.
"Ada 11 rumah terdampak. Ketinggian air antara 10 sampai 20 centimeter. Yang membuat panik warga, air datang malam hari saat warga istirahat. Air datang tiba-tiba," kata Kapolsek Karangjati AKP Suyadi.
Sudah tiga kali terjadi banjir di desa tersebut selama musim penghujan ini. Banyaknya sampah yang tidak terkendali diduga menjadi pemicu lain meluapnya sungai yang membelah pemukiman warga di desa tersebut.
Baca Juga: Vanessa Angel dan Suami Dikabarkan Tewas, Kecelakaan di Jalan Tol
Berita Terkait
-
Siapa Ryan Brhns? Kiper Keturunan Ngawi-Padang yang Kini Berkarier di Liga Belanda, Calon Penerus Maarten Paes
-
Miris, Bayi 9 Bulan Ikut Jadi Korban Tewas Kecelakaan Maut Di Tol Boyolali
-
Polisi Ungkap Dugaan Penyebab Kecelakaan Maut Rombongan SDI Daruf Falah Di Tol Solo-Ngawi Tewaskan 6 Orang
-
Diresmikan di Ngawi, Menteri PANRB: Roh MPP Adalah Pengintegrasian Layanan Publik
-
MPP ke-207 Diresmikan di Ngawi, Menteri PANRB: Roh MPP Adalah Pengintegrasian Layanan Publik
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
Terkini
-
Hasil Hitung Cepat Pilkada 2024 di Malang Raya
-
Gumelar Beri Instruksi Penting untuk Pendukungnya: Kawal Perolehan Suara
-
Momen Bahasa Isyarat Antara CS BRI dengan Nasabah Penyandang Disabilitas Dapat Aplaus Publik
-
Momen Kris Dayanti Nikmati Waktu Bersama Keluarga Sebelum Hari Pencoblosan Pilkada 2024
-
Firhando Tiba-tiba Sampaikan Maaf ke ASN Kota Batu