SuaraMalang.id - Penolakan pembangunan gedung sebuah yayasan terjadi di Probolinggo Jawa Timur. Yayasan itu disebut-sebut berafiliasi pada Islam Syiah.
Penolakan ini dilakukan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Dringu. Mereka memprotes dan menolak pembangunan Gedung Husainiah Ahlul Bait Indonesia Probolinggo.
Sebelumnya, pembangunan gedung yayasan tersebut baru sebatas peletakan batu pertama. Lokasi persisnya ada di di Desa Pabean Kecamatan Dringu.
Seperti disampaikan Rais Syuriah MWC NU Dringu Homisun Basofi. Ia tegas menolak pembangunan gedung yayasan yang berafiliasi dengan Syiah karena secara aqidah bertentangan dengan NU.
Baca Juga: Tepergok! Nyaris Dibakar, Maling Kambing Bonyok Dihajar Massa di Probolinggo
Lebih jauh, Homisun menyebut setiap ada Syiah di sejumlah daerah umumnya akan memicu konflik di tengah masyarakat.
"Jadi sebelum terlanjur memicu konflik kami protes pembangunan gedung yayasan (Husainiah Ahlul Bait-red) itu. Karena sudah terbukti di tempat lain di Probolinggo dan beberapa daerah di Jawa Timur terjadi konflik di masyarakat," katanya, seperti dikutip dari suaraindonesia.co.id, jejaring media suara.com, Selasa (26/10/2021).
Homisun juga didampingi Ketua Tanfidziyah MWC NU Dringu Sugito, Ketui MUI Kecamatan Dringu Muslim Abd. Qodim dan tokoh agama Desa Pabean, Dringu Kiai Sukardi.
Para tokoh agama dan Ketua Ormas Islam Kecamatan Dringu itu sempat dimediasi oleh Forkopimka setempat, namun protes mereka tetap meminta penghentian pembangunan gedung yayasan tersebut.
Sementara Penjabat (Pj) Kepala Desa Pabean Bibit kepada mengatakan dirinya memang menghadiri kegiatan peletakan batu pertama Gedung Yayasan Husainiyah Ahlul Bait itu.
Baca Juga: KPK Telisik Aliran Penerimaan Uang Bupati Probolinggo dan Suaminya
Namun, sambung Bibit ia sama sekali tidak mengetahui jika yayasan tersebut berafiliasi dengan Islam Syiah.
"Saya hadir ke acaranya (peletakan batu pertama-red) sebagai Pj Kades Pabean. Saya hadir dalam rangka undangan dari warga saya, tidak lebih. Karena ijin Kemenkumham dan Bakesbangpol mereka juga lengkap, jadi hadiri kegiatan itu," jelasnya.
Setelah mendapat protes dari sejumlah Ormas Islam dan warga, Bibit langsung melakukan koordinasi dengan Forkopimka Kecamatan Dringu pada Senin (25/10/2021).
"Petunjuk dari Camat Dringu diminta penghentian sementara pembangunan gedung itu. Saya ikuti petunjuk atasan saya," tegasnya.
Berita Terkait
-
Wisata Rasa Probolinggo, Ini 13 Kuliner Khas yang Wajib Ada di Bucket List Liburanmu
-
Mudik ke Probolinggo? Ini 7 Kuliner Khas yang Tak Boleh Dilewatkan
-
Dari Benteng Kristen Menjadi Pusat Islam: Kisah Transformasi Suriah
-
Kasus Dana Hibah Jatim, KPK Periksa 6 Tersangka Termasuk Politikus PDIP dan Gerindra
-
Dosen Prodi Linguistik Indonesia UPN Jatim Ajak Siswa SMAN 2 Probolinggo Siap Hadapi Tantangan Bahasa di Era Digital
Tag
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
Terkini
-
Dinilai Sangat Strategis, Pembangunan Tol Malang - Kepanjen Butuh Dana Rp 7,5 Triliun
-
Sekolah Rakyat akan Dibuka di Malang, Ini Kategori Siswanya
-
Pencurian di Malang, CCTV Bongkar Aksi 2 Maling
-
Skandal Rupadaksa Guncang UIN Malang, Rektorat Turun Tangan: Terancam Sanksi Berat
-
Misteri Tumpukan Sampah di Singosari Malang, Tutupi Jalan Desa