Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Selasa, 19 Oktober 2021 | 18:04 WIB
Mobil mogok akibat banjir di Jalan Letjen S. Parman, Kota Malang, Selasa (19/10/2021) [Suara.com/Bob Bimantara Leander]


"Tadi itu hujannya pukul 14.00-an terus jam 14.30 langsung banjir hampir setinggi rombong saya. Dan ini kompor saya tidak berfungsi dan tadi ada enam kelapa hilang semua," kata dia.


Dijelaskannya, banjir terjadi selama 15 menit dan kemudian surut. Dia menuturkan bahwa memang di daerah tersebut langganan banjir.


"Iya pasti langganan di sini. Pas hujan lama. Lah ini banjirnya udah gak keliatan tahu-tahu ada yang hilang. Untung rombong saya tidak," tuturnya.

Ketua RT setempat, Abdul Latif membenarkan kawasannya tersebut memang acap kali direndam banjir.

Baca Juga: Kota Malang Level 2 PPKM, Sejumlah Kampus Mulai Ajukan Izin Masuk Tatap Muka


"Ini sudah menahun ya. Ya karena kan ada luapan sungai gak bisa menampung jadi banjir," kata dia.


Dia pun menuturkan, kalau jangka waktu hujan tidak lama seperti hari ini, banjir tidak bertahan cukup lama. 


"Tadi cuma 15 menit-an langsung surut. Kalau awal tahun ini yang hujan dua jam. Banjirnya lama itu," kata dia.

"Setengah meter tadi itu tapi sudah surut. Tinggal lumpurnya saja ini," imbuhnya.


Terpisah, Kepala BPBD Kota Malang, Ali Mulyanto menjelaskan ada empat titik kejadian banjir di kota Malang. Rinciannya, Galunggung, Bareng, daerah Kedawung, Purwantoro dan Sawojajar. Ketinggiannya beragam, mulai30 hingga 40 sentimeter.

Baca Juga: Cegah Klaster Pelajar PTM, Pemkot Malang Swab 600 Murid dan Guru Per Hari

Banjir ini diprediksi akan berlangsung hingga Februari 2022. Merespon itu akan terus dilakukan normalisasi sungai.

Load More