Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Sabtu, 16 Oktober 2021 | 17:00 WIB
Kapolresta Malang Kota AKBP Budi Hermanto dan Gus Miftah. [Beritajatim.com]

SuaraMalang.id - Gus Miftah mengajak warga Malang, Jawa Timur untuk terus menjaga Nasionalisme. Sebab, diyakininya nilai-nilai kebangsaan mulai terkikis.

Hal itu diungkapkannya saat menjadi bintang tamu dalam program Rapopo Sis akronim dari Arema Police Podcast Presisi. Ini adalah program podcast milik Polresta Malang Kota. Host dari podcast ini adalah Kapolresta Malang Kota, AKBP Budi Hermanto.

Pemilik nama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman itu mengajak warga Bumi Arema menjaga nilai-nilai nasionalisme.

“Yang saya sampaikan adalah bahwa mari kita pahami kebangsaan dengan cara baik dan benar. Karena hari ini, rasa nasionalisme dan kebangsaan mulai berkurang, maka pesan pesan seperti tadi kami sampaikan kepada masyarakat melalui podcast,” kata Gus Miftah mengutip dari Beritajatim.com jaringan Suara.com, Sabtu (16/10/2021).

Baca Juga: Gus Miftah Tak Membantah Soal Kabar Tarif Dakwahnya Rp 3 Miliar, Tapi...

Terlepas dari itu, Gus Miftah berharap podcast program Polresta Malang Kota ini kian populer. Hal ini berkaca dari podcast Deddy Corbuzier yang juga jadi bintang tamu pada tayangan perdananya. Dia pun berharap podcast rapopo sis juga populer seperti milik Deddy Corbuzier.

“Yang ini merupakan edisi perdana. Saya ingat betul dulu Deddy Corbuzier membuat podcast perdana pertama kali sama saya. Mudah mudahan subscriber nya podcast Polresta Malang Kota kayak subscribernya Deddy Corbuzier,” ujar Gus Miftah.

Sementara itu, Kapolresta Malang Kota, AKBP Budi Hermanto mengatakan, edisi perdana ini cukup spesial karena tamu perdananya adalah ustaz kondang Gus Miftah. Kemudian pengasuh Ponpes Ora Aji ini dianggap memiliki kedekatan dengan berbagai kalangan.

“Sering berkomunikasi dengan Gus Miftah, mulai dari bagaimana Gus Miftahnya, harapan Gus Miftah. Karena punya networking banyak kalangan politik, pemerintah, pimpinan kepolisian, masyarakat marjinal. Apa harapan masyarakat terhadap polisi juga disampaikan,” tandasnya.

Baca Juga: Tarif Dakwah Rp 3 Miliar, Gus Miftah Tak Membantah: Wajib Jika yang Ngundang Orang Mapan

Load More