Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Kamis, 14 Oktober 2021 | 22:35 WIB
Kapolresta Malang Kota, AKBP Budi Hermanto bersama Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Alfian Fitrayansyah memperkenalkan Dispenser Masker, Kamis (14/10/2021) [Suara.com/Bob Bimantara Leander]

SuaraMalang.id - Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) bersama Polresta Malang Kota menciptakan dispenser masker. Inovasi canggih ini menyediakan masker dan juga handsanitizer seperti vending mesin.


"Jadi ini seperti vending mesin tanpa disentuh langsung keluar dari dispenser ada masker dan juga handsanitizer. Karena ini pakai sensor terus keluar" kata Kapolresta Malang Kota, AKBP Budi Hermanto di Mapolresta Malang Kota, Kamis (14/10/2021).


Cara kerjanya memang mudah, yakni menunjukan telapak tangan di sensor di dispenser tersebut dan keluar masker. Sementara untuk handsanitizer akan keluar cairannya dengan cara menadahkan ke sebuah selang.


Buher menjelaskan, Dispenser Masker ini akan ditaruh di tiga titik di Kota Malang, yakni Alun-Alun Kota Malang, Mapolresta Malang Kota, dan juga Taman Krida Budaya.

Baca Juga: Catat! 3 Rekomendasi Penggunaan Masker Pada Anak dari Satgas Covid-19


"Nanti kalau ada yang order kami akan siapkan juga bisa hubungi dari pihak UB dan juga Polresta," kata dia.


Terpisah, Kasatlantas Polresta Malang Kota, AKP Yoppy Anggi Khrisna menjelaskan, ide awal inovasi adalah dari perintah Kapolresta Malang Kota.


"Iya beliau bilang mau ada penyedia masker dan juga cara kerjanya seperti vending mesin yang minuman itu. Jadi dari situ kami bekerja sama dengan mahasiswa UB itu," kata dia.


Yoppy menjelaskan, Dispenser Masker ini mampu menampung 70 masker dan juga 50 mili liter handsanitizer.


"Dan untuk penjagaannya kami berharap kejujuran dari masyarakat supaya mengambil seperlunya," tutur dia

Baca Juga: Mahasiswa Universitas Brawijaya Malang Ubah Kulit Durian Jadi Krim Antijerawat


Terpisah, mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Alfian Fitrayansyah menjelaskan, pembuatan dispenser mesin ini dibuat dengan waktu satu bulan.


"Yang lama itu risetnya. Hampir satu bulan waktunya. Kalau merakitnya satu minggu," kata dia.


Dia menjelaskan, agar dispenser secara otomatis mengeluarkan masker dan handsanitizer dia menggunakan dua sensor.


"Awalnya itu kami pakai infrared tapi gak bisa kalau kena cahaya. Jadi sensornya kami pakai HCSR. Dan juga kami sediakan LCD untuk melihat ketersediaan masker dan juga handsanitizer," imbuhnya.


Dia menambahkan Dispenser Masker ini tidak perlu kabel untuk beroperasi. "Kami memanfaatkan baterai aki untuk menghidupkan," tutup dia.


Untuk harganya sendiri, Dispenser Masker ini seharga sekitar Rp 1 sampai Rp 1,5 juta.

Kontributor : Bob Bimantara Leander

Load More