SuaraMalang.id - Sejumlah aktivis mengatasnamakan Aliansi Soeara Rakjat (Asuro) menggelar aksi simbolik merespon pemecatan sejumlah 58 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di depan Balai Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (30/9/2021).
Seperti diketahui Novel Baswedan dan puluhan pegawai KPK lainnya dipecat, lantaran dinilai tak lulus Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
Momentum itu diwarnai aksi menerbangkan pesawat kertas berisi surat untuk Presiden Joko Widodo.
Koordinator aksi, Abdullah menjelaskan, pemecatan 58 pegawai karena tidak lulus TWK telah sangat jelas menunjukan ada tindakan pelemahan KPK. Maka, Presiden Jokowi harus segera bersikap, bukan sebaliknya yang terkesan lepas tangan.
Baca Juga: Novel Dkk Dipecat, Eks Pimpinan KPK: Jokowi Harus Bersikap, Dia yang Memulai
"Dan kami meminta Presiden untuk menentukan sikap jangan hanya berdiam saja saat KPK dilemahkan seperti ini," kata dia.
Ia memandang TWK tidak ada korelasi dengan kinerja pegawai di KPK. Parahnya lagi, TWK tersebut berisi soal-soal diskriminatif.
"Literatur atau bahan untuk mengetes KPK asalnya untuk mengetes masuk militer. Dan banyak yang diskriminasi rasial dan perempuan," ujarnya.
Jika Presiden tetap tak bergeming perihal pemecatan 58 pegawai, maka pihaknya menganggap KPK bukan lagi lembaga independen.
"Dengan adanya pemecetan itu kami menilai KPK sudah tidak punya taring lagi karena selain pemecatan itu juga ada perubahan UU KPK jadi KPK sekarang tidak bisa bergerak secara leluasa," tutur dia.
Baca Juga: Mahasiswa Sumbar Demo, Desak Batalkan Pemecatan 57 Pegawai KPK
Selain menyuarakan terkait pemecatan puluhan pegawai KPK, ASURO juga menyuarakan penuntasan kasus pembunuhan aktivis HAM Munir, dan juga mendesak DPR RI agar segera mengesahkan RUU P-KS.
Berita Terkait
-
Klarifikasi Soal Panggilan Adik Febri Diansyah, KPK: Secara De Facto Sudah Dipenuhi
-
KPK Minta Hakim Gugurkan Praperadilan Staf Hasto, Pengacara Kusnadi PDIP Meradang!
-
Kusnadi Desak KPK Pulangkan Barang Sitaan: Ada iPhone 15, Kwitansi PDIP hingga Buku Catatan Hasto
-
Ungkap Kronologis Penggeledahan dan Penyitaan, Kusnadi Akui Dihampiri Penyidik yang Menyamar
-
HP Disita saat Dampingi Hasto Diperiksa, Kubu Kusnadi Tuding Penyidik KPK Sewenang-wenang
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Naik Kelas Berkat KUR BRI: Perjuangan Suryani Membangun Ekonomi Keluarga
-
Warga Senang, Desa Wunut Bagikan THR dan Hadirkan Program Perlindungan Sosial
-
Habbie, UMKM Telon Aromatik Terbaik Siap Ekspansi Pasar Global Bersama BRI
-
4 Wisata di Kawasan Cangar Ditutup Usai Longsor yang Hempaskan 2 Mobil
-
BRI Raih Penghargaan Internasional Atas Prestasi Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab