Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Selasa, 28 September 2021 | 17:39 WIB
Head Coordinator iLiterrless, Ence Adinda Dianasta Almas menerima sampah botol bekas perawatan wajah, Selasa (29/8/2021). [Suara.com/Bob Bimantara Leander]

SuaraMalang.id - Tidak sedikit masyarakat yang belum sadar pentingnya memilah sampah daur ulang. Merespon itu, organisasi non-profit, iLitterless mengampanyekan Green Consumer Day.

Program tersebut mengajak masyarakat menukar sampah anorganik dengan voucher belanja di sepuluh kafe yang ada di Kota Malang.


Dalam program kali ini, mayoritas diikuti kaum hawa yang menukarkan botol bekas perawatan kulit ke relawan iLitterless.

Terlihat sejumlah peserta program menukarkan botol tersebut yang dibawa di dalam tas kain.

Baca Juga: Viral Pengunjung Kafe di Malang Abai Prokes, Warganet Malah Mengungkit Gowes Wali Kota


Head Coordinator iLetterless, Ence Adinda Dianista Almas mengatakan, memang banyak wanita muda Malang yang antusias mencoba-coba produk perawatan kulit. 


"Sehingga botolnya kan banyak. Nah itu mereka kebanyakan gak tau harus diapakan sampahnya itu. Padahal sampah skincare itu bisa didaur ulang dan bisa bermanfaat," tutur Ence.


Ence menambahkan, berdasarkan pantauannya, kebanyakan botol bekas skincare itu bercampur dengan sampah organik. Hal ini pun membuat sampah yang ada di Indonesia terutama di Malang menjadi sulit diuraikan.


"Nah kami tujuannya itu memisahkan itu. Sekarang sampah nasional kita itu 60 ton per tahun itu data dari KLHK (Kementrian Lingkungan Hidup). Itu besar banget. Ketika diselidiki ternyata  sampah-sampah tersebut tidak berkualitas karena bercampur dengan sampah organik," jelasnya.


Dosen Language Center Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menambahkan, programnya ini adalah untuk langkah kecil merubah kebiasaan memilah sampah masyarakat.

Baca Juga: Kaca Jendela Rumah Pecah, Ekspresi Warga Tetap Santai: Hanya Ada di Jatim


Ketika sampah anorganik diserahkan ke 10 kafe yang bekerjasama dengan iLitterless, Ence mengatakan sampah akan diserahkan ke bank sampah yang ada di Malang Raya.


"Dan sebelum kami serahkan ke bank sampah. Kami akan pilah dulu sampahnya. Contoh skincare satu produk tapi berbagai macam bahan. Botolnya kaca, tutup botolnya HDPE (High Density Polyethylene) itu yang perlu dipisahkan" tutur dia.


Organisasi yang berdiri Juni 2021 ini bakal melanjutkan bahwa program ini tidak hanya berjalan hari ini, tapi setiap hari.


Bedanya jika program hari ini mendapat voucher makan, namun jika hari-hari berikutnya relawan dari iLetterless akan mengambil sampah anorganik ke rumah yang bersangkutan.


"Setiap hari akan kami gulirkan. Cuma bedanya kalau programnya hari ini itu annual (tahunan) dan mendapat voucher. Kalau hari biasa nantinya tidak mendapat apa-apa cuma tinggal hubungi kami lalu kami pick-up sampahnya di rumah," jelasnya.


Sementara itu, salah satu penyumbang sampah anorganik, Annisa Ramadhani (28) mengatakan, dia memberikan botol bekas perawatan wajah hingga kulit seberat 5 kilogram ke program 'Green Consumer Day'.


"Ya saya memang reviewer ya skincare itu. Jadi banyak botol yang belum saya buang. Akhirnya ada program ini jadi saya berikan saja," tutur dia.


Sebelum ada program ini dia pun mengaku kebingungan untuk membuang sampah bekas botol perawatan wajah itu.


"Menurut saya agak susah memilah sampah skincare itu bekas make-up dan lain-lain dan kebanyakan membuang sembarangan. Padahal setahu saya bisa didaur ulang. Jadi saya berikan ke sini saja serta mendapat voucher," tutup dia.

Kontributor : Bob Bimantara Leander

Load More