SuaraMalang.id - Arema FC tak kunjung menang pada tiga laga awal gelaran Liga 1 2021/2021. Terakhir Singo Edan --julukan Arema-- kalah dari PSS Sleman 2-1 di Stadion Pakansari, Bogor, Minggu (19/9/2021).
Nir kemenangan itu sontak menuai banyak kritikan tajam dari Aremania --sebutan kelompok suporter Arema--, terutama di media sosial. Start buruk itu bikin kera-kera ngalam kecewa berat.
Akun resmi media sosial Instagram Arema FC @aremafcofficial jadi ajang pelampiasan kekesalan.
Ada pula warganet yang mengurai analisa dan sejumlah masalah dari performa mlempem Arema FC.
Baca Juga: PSS Sleman Jinakkan Arema FC, Dejan Antonic Angkat Topi untuk Pemainnya
"Selama 3 pertandingan: 1. Tidak ada perubahan yang signifikan 2. Selalu minus dalam finishing 3. Lini tengah kurang , seperti Hanif saja yang berkontribusi dalam lini tengah 4. Kebanyakan main di belakang, kalo bingung longpass terus 5. Pemain asing tidak terlihat lebih bagus daripada pemain lokal. Fortes modele kok sek bingung lek nyekel bal, Sergio selalu bingung dan kesuwen kate ngumpan nang . Percaya proses seh yo percaya proses, tapi lek selama pertandingan gaono kemajuan blas yo mosok kudu percoyo? AYOLAHHH NGIS TANGI O!," papar warganet.
"Lawakkkkk sumpahh, finishing apaan kek gitu? Ancur ancuran, babak pertama chemistry nya udh mulai kebentuk, babak kedua peluang banyak tapi finishing , kukira Minggu kita spesial," kata akun Instagram lainnya.
"Unluckyy, Fortes dan Renshi masih jauh dari kualitas yang diharapkan, problem transisi dari menyerang ke bertahan dan penyelesaian akhir juga masih menjadi kendala, perbaiki lagi dan fokus next match lawan psis wajib 3 point," sahut warganet.
"MASIH BERHARAP JUARA? MINIM TAKTIK,PEMAIN GK ADA MENTAL JUARA,TEMPO PERMAINAN LAMBAT GAJELAS(EVALUASI ATAU MALU SENDIRI)," kata akun lainnya.
"Arsenal cabang malang," timpal netizen. "Finishingmu ancur!!,"
Baca Juga: Tumbang Lawan PSS, Pelatih Arema FC Minta Pemainnya Tak Disalahkan
"Bayaran gak tau telat, bonusan cairr teruss maen e kyokk !!!! Pemain e terlalu kakean !!!," kata @tio***
"kalo nendang tinggi bgt, sama kayak target juara (terlalu tinggi)," ujar @duh***
"tiap minggu minta maaf teruss bebenah ngga," kata @adt***
"mainnya minim taktik bingung mau umpan kemana, bener-bener butuh sosok playmaker, next gimana kira-kira lawan psis?," ujar @alfa***
Kontributor : Fisca Tanjung
Berita Terkait
-
Persib Resmi Ajukan Perubahan Jadwal Lawan Bali United, Manajemen: Semoga Dikabulkan
-
BRI Liga 1: PSS Sleman Jalani Laga Uji Coba, Ini Tujuan Mazola Junior
-
Here We Go! Klub Liga 1 Nyatakan Sanggup Gaji Pratama Arhan
-
Madura United Sambut Jeda Liga dengan Hasil Negatif, Ini Kata Paulo Meneses
-
David da Silva Nyaris Cetak Rekor, Siap Antar Persib Bandung Kembali Juara?
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kekerasan di Paser: Polda Kaltim Buru Pelaku, JATAM Desak Cabut Izin PT MCM
-
276 Kegiatan Kampanye Tercatat di Kaltim, Reses DPRD Jadi Sorotan Bawaslu
-
Kerja Sambil Liburan di Australia Bisa Dapat Gaji Berapa? Yuk, Simak Syarat WHV Terbaru
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
Terkini
-
Joel Cornelli Ramu Strategi Khusus, Arema FC Matangkan Persiapan di Kaki Gunung Semeru
-
Miris! Jembatan Pasar Gadang Jadi Lautan Sampah, DLH Malang Kewalahan?
-
Angin Kencang Terjang Malang, 7 Rumah Rusak, Warga Mengungsi
-
Angin Kencang Terjang Pakisaji, 5 Pohon Tumbang Timpa Truk dan Lukai Kernet
-
Sadis! 64 Anjing Ditemukan Terikat Mulut & Dikarungi di Gudang Banyuwangi