SuaraMalang.id - Kasus dugaan fetish mukena di Malang terus menjadi sorotan publik. Gerakan petisi mendesak Kapolda Jatim mengusut tuntas kasus dugaan pelecehan seksual itu menyeruak di media sosial.
Ya, warganet membuat petisi melalui Change.org dan telah mendapat tanda tangan dukungan mencapai 458 orang, per 15 September 2021.
Petisi ini dibuat oleh seseorang bernama Cindy Sanob. Dia membuat petisi dengan judul “Pak Kapolda Irjen Pol Nico Afinta Tolong Usut Tuntas Pelaku Fetish Mukena di Malang”. Petisi ini ditujukan kepada Kapolda Jawa Timur.
![Kasus Fetish Mukena di Malang Memakan Banyak Korban, Warganet Bikin Petisi. [Instagram/changeorg_id]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/09/08/32147-kasus-fetish-mukena-di-malang-memakan-banyak-korban-warganet-bikin-petisi-instagramchangeorg-id.jpg)
Akun instagram @changeorg_id juga mengunggah petisi ini dan mengajak warganet yang ingin turut andil dalam petisi bisa berkontribusi.
Baca Juga: Kasus Dugaan Fetish Mukena, Polresta Malang Kota Panggil Terlapor
“Teman-teman, banyak banget yang jadi korban #FetishMukena di Malang. Pelakunya pakai modus nawarin endorse dan photoshoot. Menurut pembuat petisinya Cindy Sanob bilang, pemilik akun yang nawarin endors bermana Ria. Tapi setiap photoshoot dia gak ada,” tulis keterangan dalam unggahan tersebut.
“Jahatnya lagi, foto-foto para korban disebar ke twitter. Ini sama aja pelecehan seksual untuk kaum perempuan. Karena itu Cindy minta kepada pak Kapolda Nico Afianta untuk mengusut #FetishMukena. Kamu bisa dukung petisinya di change.org/fetishmukena atau link di bio ya,” lanjut keterangan tersebut.
Sejumlah warganet yang meneken petisi memberikan dukungan supaya polisi bergerak cepat mengusut kasus tersebut.
"Perempuan bukan OBJEK SEXUAL ya," kata warganet.
"Tidak membenarkan adanya pelecehan seksual,pelaku harus diadili dengan tegas," sahut akun lainnya.
Baca Juga: Selangkah Lagi Polisi Memutuskan Kasus Fetish Mukena Bisa Dijerat Pidana atau Tidak
"Ini adalah kelainan seksual yg tidak bisa dibiarkan dan pelaku harus ditindak lanjuti agar memberikan efek jera serta pelajaran lainnya," timpal warganet lain.
Berita Terkait
-
6 Fakta Dokter di Malang Diduga Lecehkan Pasien, Kini Dinonaktifkan dari RS
-
Marak Dokter Cabuli Pasien Terbaru di RS Malang, Wamenkes Ogah Ampuni Pelaku: Cederai Sumpah Dokter!
-
Usai Bandung dan Garut, Giliran Dokter di Malang Diduga Lakukan Pelecehan di Rumah Sakit
-
Picu 'Bencana' di Malang, Ini Aturan Penerbangan Balon Udara dan Sanksi Bagi yang Melanggar
-
7 Tempat Wisata di Malang, Liburan Seru Sambil Menikmati Udara Sejuk
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
Terkini
-
Dinilai Sangat Strategis, Pembangunan Tol Malang - Kepanjen Butuh Dana Rp 7,5 Triliun
-
Sekolah Rakyat akan Dibuka di Malang, Ini Kategori Siswanya
-
Pencurian di Malang, CCTV Bongkar Aksi 2 Maling
-
Skandal Rupadaksa Guncang UIN Malang, Rektorat Turun Tangan: Terancam Sanksi Berat
-
Misteri Tumpukan Sampah di Singosari Malang, Tutupi Jalan Desa