Kampanye sampah ini, memiliki 4 fokus. Yakni untuk mendukung pendidikan anak sejak dini agar tidak meniru perilaku membuang sampah seenaknya, membantu menjaga kebersihan dengan mewujudkan ekosistem bebas pencemaran sampah, meluncurkan produk yang ramah lingkungan dan menggunakan bahan yang mengurangi risiko bagi masa depan.
Dampak Bayar Pakai Sampah
Selain berdampak terhadap roda perekonomian UMKM dan para pelaku wisata, inovasi ciamik ini tentunya digambarkan memiliki efek samping lain yang positif.
Adapun efek yang paling diinginkan yakni mengurangi beban tempat pembuangan sampah (TPS) di berbagai wilayah di Banyuwangi. Diharapkan, nantinya TPS-TPS disekitar destinasi wisata akan terbebas dari asap pembakaran sampah.
Baca Juga: Wisata Banyuwangi Sudah Dibuka, Silakan Berkunjung dan Ini Syarat Masuknya
Ketika pembakaran sampah telah berkurang secara massal, maka kualitas oksigen di dalam area destinasi wisata alam akan meningkat. Otomatis, tingginya saturasi oksigen ini bisa berdampak baik kepada wisatawan.
Taukah kamu, menghirup oksigen dengan kadar yang baik, bisa memperlambat proses penuaan atau membuat awet muda. Diyakini pula, kadar oksigen yang baik juga mampu memperpanjang umur manusia atau hewan yang menghirupnya.
Seperti diketahui, sampah plastik hingga saat ini masih menjadi momok bagi negara-negara di dunia.
Langkah melenyapkan erupsi sampah plastik dari gunung-gunung sampah yang tercipta, rata-rata dilakukan masyarakat dengan membakarnya. Satu persoalan terselesaikan namun justru memberikan dampak persolan yang lebih serius dan berbahaya.
Selain mempertebal polusi udara, pembakaran sampah plastik juga menghadirkan ancaman penyakit bagi manusia. Gas yang dihasilkan dari pembakaran sampah, justru semakin berbahaya apabila terhirup.
Baca Juga: Warga Ungkap Penyebab Banjir Rangkas Bitung, Minta Pemerintah Beri Solusi
Membakar sampah dapat melepaskan bahan-bahan berbahaya, seperti karbonmonoksida, formaldehida, arsenik, dioksin dan furan. Belum termasuk resiko lain ketika partikel pembakaran sampah mengkontaminasi makanan.
Berita Terkait
-
Bali Larang Air Kemasan Plastik! Langkah Radikal Selamatkan Pulau Dewata dari Tsunami Sampah
-
Menpar Sebut Pariwisata Bisa Jadi Penopang Ekonomi Indonesia Hadapi Tarif Trump
-
Film Horor 'Pembantaian Dukun Santet' Diangkat dari Thread Viral, Ini Ceritanya!
-
Berkaca dari Menteri Pariwisata, Pentingkah Pejabat Publik Kuasai Public Speaking?
-
Ubah Limbah Jadi Berkah, Inovasi Pengelolaan Sampah Ini Sukses Go International
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
-
Pantang Kalah! Ini Potensi Bencana Timnas Indonesia U-17 Jika Kalah Lawan Yaman
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaik April 2025
Terkini
-
Warga Senang, Desa Wunut Bagikan THR dan Hadirkan Program Perlindungan Sosial
-
Habbie, UMKM Telon Aromatik Terbaik Siap Ekspansi Pasar Global Bersama BRI
-
4 Wisata di Kawasan Cangar Ditutup Usai Longsor yang Hempaskan 2 Mobil
-
BRI Raih Penghargaan Internasional Atas Prestasi Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab
-
Petasan Lukai Pemiliknya di Malang, Korban Sampai Harus Dioperasi