SuaraMalang.id - Bola panas kasus dugaan pungutan liar atau pungli insentif penggali kubur covid-19 di Kota Malang terus menggelinding. Pemerintah daerah setempat menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan ke aparat penegak hukum.
"Saya sudah koordinasi dengan APH (Aparat Penegak Hukum) masalah pungli, siapapun menurut saya bahwa itu adalah menciderai nilai-nilai keadilan. Hak orang telah diambil, itu harus dikawal dan diberi pembelajaran," kata Wali Kota Malang Sutiaji sesuai meninjau Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SMPN 5 Malang, Rabu (8/9/2021).
"Di Agama itu ada yang namanya pahala dan siksa, ada neraka dan surga. Sesungguhnya ketika dia melajukan kesalahan dan sudah dikasih tahu dan diperingatkan tapi masih tetap ya urusannya kalau itu sudah urusan penggelapan dan pungli itu saya serahkan ke APH," sambungnya.
Membantu kerja dari APH dalam hal ini polisi dan kejaksaan, Sutiaji telah meminta seluruh camat dan lurah du Kota Malang untuk melakukan inventarisir terkait jumlah masyarakat yang melakukan pemakaman secara mandiri.
Baca Juga: Polisi dan Kejaksaan Telisik Dugaan Pungli Insentif Penggali Kubur Covid-19 di Kota Malang
"Insyallah 57 kelurahan besok sudah ada laporan ke kamu dan nanti akan kami lakukan kroscek," tutur dia.
Sutiaji juga menegaskan supaya para tukang gali kubur yang merasa tidak terbayarkan insentifnya untuk melapor. Dia pun berjanji akan melindungi keamanan tukang gali kubur sebagai saksi.
"Jangan pernah takut untuk menyampaikan kebenaran. Karena ini dilindungi, maka sampaikan saja supaya ini menjadi pembelajaran kita semua, saksi dilindungi kok," tutur dia.
Seorang pelapor dalam dugaan pungli ini pun penting, kata Sutiaji. Sebab, kesaksian tukang gali kubur bakal membantu mengusut kasus ini.
"Jadi ada yang menyampaikan kepada saya, setelah saya kroscek orangnya tidak mau. Dia menyampaikan yang penting uangnya kembali gitu aja, tapi tidak mau jadi saksi dan seterusnya," imbuh dia.
Baca Juga: Riuh Kabar Pungli Insentif Penggali Kubur, Wali Kota Malang Copot Kepala UPT Pemakaman
Sebelumnya, Polisi dan Kejaksaan Kota Malang sedang melakukan penyeledikan terkait kasus dugaan pungli ini.
Awal mula kasus ini berdasarkan laporan Malang Corruption Watch (MCW). Dalam laporan tersebut, tukang gali kubur di dua daerah, yakni LA Sucipto dan Plaosan Barat tidak mendapatkan uang insentif sesuai mereka menggali selama Juni hingga Agustus 2021. Setiap galian, mendapat uang Rp 750 ribu.
Sebelumnya, Sutiaji mengelak temuan MCW. Dijelaskannya, tidak mungkin ada pungli, karena dana insentif tukang gali kubur sejak Mei 2021 belum cair sejumlah Rp 2,2 miliar.
Meskipun sempat mengelak, keesokan, Sutiaji langsung mencopot Taqruni Akbar sebagai Kepala UPT Pemakaman DLH Kota Malang. Alasannya untuk penyegaran.
Kekinian, tukang gali kubur di beberapa Tempat Pemakaman Umum (TPU) mulai buka suara. Salah satunya Anggi (28) tukang gali kubur di TPU Ngujil Kelurahan Bunulrejo Kecamatan Blimbing Kota Malang.
Anggi yang selama 2021 ini telah menggali 15 kali, belum sama sekali mendapat dana insentif sejak Januari hingga Agustus 2021.
Kontributor : Bob Bimantara Leander
Berita Terkait
-
Sukses Digelar! Workshop Suara.com dan UAJY di 3 Kota Diikuti 150 Lebih Digital Creator
-
Sosok Bejo Sandy: Melestarikan Rinding Malang sebagai Warisan Seni dan Budaya
-
Saatnya Staycation dengan Keluarga, Swiss-Belinn Malang Cuma 5 Menit dari Malang Town Square dan Transmart MX Mall
-
Lokasi Titik Operasi Zebra 2024 di Malang, Ini 14 Jenis Pelanggaran yang Diincar
-
Diramaikan Puluhan Kreator, Begini Jalannya Workshop Kolaborasi Suara.com dengan UAJY
Tag
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
Terkini
-
Beasiswa Kuliah dan Solusi Sampah 10 Bulan, Janji Paslon GURU di Pilkada Kota Batu
-
Tragis! Perbaiki Senapan, Pria Malang Tewas Diterjang Ledakan
-
Susu Gratis untuk Anak Sekolah! Kabupaten Malang Siap Jadi Penyuplai Utama di Jatim
-
Paslon GURU Percaya Diri Hadapi Debat Kedua Pilwali Kota Batu
-
Waspada! 2.001 Kasus Gondongan Serang Anak di Malang, Akankah Lockdown?