SuaraMalang.id - Ratusan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, pengangguran. Ini buntut kebijakan pemulangan dari tempat kerjanya di luar negeri karena pandemi Covid-19.
Kepala Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSP dan Naker) Bondowoso, Nunung Setianingsih mengatakan, total ada 211 PMI yang tidak bekerja setelah dipulangkan oleh negara tempatnya merantau.
"Kalau saya sempat tanya salah satu orang, karena kebetulan di daerah Kecamatan Tegalampel, dia masih ingin kembali ke Malaysia," katanya mengutip dari TIMES Indonesia, Selasa (31/8/2021).
Menanggapi itu, lanjut dia, Pemkab Bondowoso siap mendukung keinginan para PMI. Sebab, mereka berjuang untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Pihaknya akan berkoordinasi dengan masing-masing kecamatan tempat PMI berasal.
Baca Juga: Meninggal di Taiwan, Dua Jenazah Pekerja Migran Asal Lampung Dipulangkan
"Guna membahas evaluasi dan program pekerja migran yang tersebar di Malaysia, Singapura, Taiwan dan Hongkong," jelasnya.
"Kita evaluasi dengan Pak Camat, bagaimana program mereka apakah kembali lagi," imbuhnya.
Pihaknya mengupayakan untuk berkoordinasi dengan negara-negara tempat PMI bekerja, agar menerima mereka kembali. Namun upaya tersebut harus melalui mekanisme birokrasi di berbagai sisi.
"Kita di provinsi ada Dinas Tenaga Kerja. Kemudian dari sisi perlindungan Pekerja Migran Indonesia ada juga namanya BP2MI (Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia)," jelasnya.
Selama masa pandemi Covid-19 kata dia, belum ada warga Bondowoso yang mengajukan diri untuk bekerja di luar negeri. Namun DPMPTSP sendiri telah mengirim sebanyak 12 tenaga kerja ke sebuah perusahaan besar di Batam.
Baca Juga: Pemerintah Pulangkan 129 Pekerja Migran Indonesia dan Awak Kapal yang Terlantar di Taiwan
"Kita kan kerjasama dengan PT. Epson di Batam. Jadi Kita kan harus bagaimana bisa ber-MoU dengan perusahaan-perusahaan," jelasnya saat dikonfirmasi terkait PMI asal Kabupaten Bondowoso yang pulang akibat Covid-19.
Berita Terkait
-
Jelang Kepulangan Mary Jane Veloso, Saudarinya yang Kerja di Arab Saudi Juga Mengaku Ingin Kembali
-
Nyaman di Komisi IX DPR RI, Uya Kuya Buktikan Kuasai Masalah Pekerja Migran
-
Mau Mengadu Nasib ke Negeri Jiran? 4.000 Warga NTB Bisa Jadi PMI, Buruan Daftar
-
Pemerintah Targetkan Rp 250 Triliun Devisa Negara dari Pekerja Migran di 2025
-
Dorong Kemandirian Finansial PMI, Bank Mandiri Perluas Program Mandiri Sahabatku ke Jepang
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Uji Tabrak Gagal Raih Bintang, Standar Keamanan Citroen C3 Aircross Mengkhawatirkan
-
Erick Thohir Sebut Aturan Kredit Pembiayaan Rumah Ribet, Target Prabowo Dibawa-bawa
-
Hore! Harga Tiket Pesawat Domestik Turun 10% Sepanjang Libur Nataru
-
Broto Wijayanto, Inspirator di Balik Inklusivitas Komunitas Bawayang
-
Bye-Bye Jari Bertinta! 5 Tips Cepat Bersihkan Jari Setelah Nyoblos
Terkini
-
Hasil Hitung Cepat Pilkada 2024 di Malang Raya
-
Gumelar Beri Instruksi Penting untuk Pendukungnya: Kawal Perolehan Suara
-
Momen Bahasa Isyarat Antara CS BRI dengan Nasabah Penyandang Disabilitas Dapat Aplaus Publik
-
Momen Kris Dayanti Nikmati Waktu Bersama Keluarga Sebelum Hari Pencoblosan Pilkada 2024
-
Firhando Tiba-tiba Sampaikan Maaf ke ASN Kota Batu