SuaraMalang.id - Sejumlah sekolah setngkat SMA atau SMK sederat di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Menyusul penurunan kasus COVID-19 di daerah setempat, dan berstatus zona kuning atau risiko penularan rendah.
"Alhamdulillah kasus COVID-19 di Situbondo sudah melandai, dan juga sudah zona kuning. Namun kita harus tetap waspada dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," ujar Bupati Situbondo Karna Suswandi mengutip Antara, Kamis (26/8/2021).
Ia melanjutkan, PTM terbatas di sekolah harus menaati ketentuan protokol kesehatan (prokes). Dicontohkanya hanya boleh 50 persen atau separuh dari jumlah siswa di setiap kelas, sedangkan 50 persennya dilakukan pembelajaran secara daring.
Pada kesempatan kali ini, Bupati Karna Suswandi memantau pelaksanaan PTM terbatas di SMKN 2 Situbondo. Sekolah kejuruan dengan lima jurusan ini melakukan pembelajaran tatap muka sejak Senin (16/8) pekan lalu.
Baca Juga: Mau Buka Sekolah Tatap Muka, Legislator PKS ke Anies: Tidak Perlu Tergesa-gesa
Pemantauan PTM terbatas SMA/SMK ini, menurutnya, penting untuk memastikan dalam pelaksanaannya berjalan dengan baik dan sesuai protkol kesehatan.
"Pelaksanaan pembelajaran tatap muka di sekolah kami baru 25 persen dari jumlah 586 siswa," kata Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMKN 2 Situbondo Muhammad Taufik.
Ia menjelaskan, ada dua mekanisme pembelajaran yang diterapkan saat PTM terbatas, yaitu dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring). Namun yang diprioritaskan adalah pembelajaran tatap muka atau luring.
"Kami menerapkan pembelajaran campuran, yakni daring dan luring. Namun kami prioritaskan yang luring, baru beralih ke yang daring," ujarnya.
Taufik menambahkan, vaksinasi menjadi salah satu syarat pembelajaran tatap muka terbatas. Katanya, dari 586 siswa di sekolah kejuruan itu, baru 10 persen yang divaksin.
Baca Juga: Meski PPKM Level 4, Disdik Kota Solo Tetap Persiapkan Skenario PTM
"Sebanyak 46 guru di sini semuanya sudah divaksin. Untuk siswanya kami akan segera tuntaskan," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
KPK Akui Belum Periksa Bupati Situbondo yang Jadi Tersangka
-
Klaim Siap Tahan Bupati Situbondo, KPK: Semua Tersangka Pasti Ditahan pada Waktunya, Cuma...
-
Kasus Dana PEN, KPK Panggil Bupati dan Kadis PUPR Situbondo
-
BRI Bersama Kodim Situbondo Bangun Sumur Bor untuk Penuhi Kebutuhan Warga
-
Mimpi Naik Kereta dari Situbondo ke Jember: Mungkinkah Jalur Panarukan-Kalisat Segera Aktif?
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
Terkini
-
Seribuan Lebih Suami Istri di Kota Malang Cerai, Faktornya Paling Banyak Judi
-
Viral Video Perundungan Pendukung Salah Satu Paslon Pilwali Kota Batu
-
Nahas, SMK Muhammadiyah Malang Rugi Rp35 Juta Akibat Kebakaran
-
HIPMI Kota Batu Pecah Kongsi di Pilwali Kota Batu, Anggota ke Gumelar-Rudi
-
BRI dan OPPO Berkolaborasi di OPPO Run 2024