SuaraMalang.id - Bencana kekeringan melanda Dusun Krandon, Desa Tandon Sentul, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. BPBD setempat menyuplai kebutuhan air bersih kepada warga terdampak.
"Penyaluran bantuan air bersih kembali dilakukan karena warga masyarakat di Dusun Krandon, Desa Tandon Sentul, Kecamatan Lumbang, yang dihuni oleh 87 jiwa kesulitan untuk mendapatkan air bersih dalam sepekan terakhir," kata Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo Rachmad Waluyo di Probolinggo, mengutip dari Antara, Rabu (25/8/2021).
Menurut BPBD Probolinggo, Dusun Krandon termasuk daerah yang rawan mengalami kekurangan air bersih selama musim kemarau.
Rachmad Waluyo melanjutkan, BPBD sudah dua kali menyalurkan bantuan air bersih ke desa itu. Penyaluran bantuan air bersih dilakukan menggunakan truk tangki berkapasitas 5.000 liter.
Baca Juga: Pemkab Bangkalan Siapkan Rp 22,2 Miliar Atasi Bencana Kekeringan dan Krisis Air Bersih
Penyaluran bantuan air bersih diharapkan bisa meringankan kesulitan warga desa yang sedang menghadapi dampak kekeringan.
"Kami mengimbau kepada masyarakat saat pengambilan air bersih tetap menerapkan protokol kesehatan mulai dari memakai masker hingga tidak berkerumun," katanya.
Sementara, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Probolinggo Sugeng Suprisayoga sebelumnya mengatakan bahwa BPBD menerima pemberitahuan dari Pemerintah Kecamatan Lumbang mengenai masalah ketersediaan air bersih di Dusun Krandon.
"Bagi desa-desa lain yang memang betul-betul kesulitan air bersih, maka kami harap segera berkirim surat ditujukan kepada Ibu Bupati Probolinggo dengan tembusan BPBD Kabupaten Probolinggo dan kami siap untuk membantu mengirimkan air bersih," katanya.
Sugeng berharap aparat desa mengatur penyaluran bantuan air bersih bagi warga sedemikian rupa sehingga tidak sampai terjadi kerumunan yang bisa meningkatkan risiko penularan COVID-19.
Baca Juga: Kekeringan Melanda 11 Kecamatan di Sampang Madura
"Untuk warganya tidak perlu berkumpul, sehingga tidak timbul kerumunan. Cukup beberapa orang saja yang menjaga tempat airnya dan kalau sudah selesai bisa diambil secara bergantian karena khawatir muncul kluster baru dari pengiriman air bersih," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Kasus Dana Hibah Jatim, KPK Periksa 6 Tersangka Termasuk Politikus PDIP dan Gerindra
-
Dosen Prodi Linguistik Indonesia UPN Jatim Ajak Siswa SMAN 2 Probolinggo Siap Hadapi Tantangan Bahasa di Era Digital
-
Krisis Air Serbia Makin Parah: Bagaimana Nasib Ribuan Ternak?
-
Serunya Belajar Bahasa: Tim Dosen Linguistik UPN Jawa Timur Menyapa Siswa SMK 1 Probolinggo
-
Parah! 7 Provinsi di Indonesia Kekeringan Ekstrem, 2 Bulan Tak Diguyur Hujan
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Firhando Tiba-tiba Sampaikan Maaf ke ASN Kota Batu
-
Seribuan Lebih Suami Istri di Kota Malang Cerai, Faktornya Paling Banyak Judi
-
Viral Video Perundungan Pendukung Salah Satu Paslon Pilwali Kota Batu
-
Nahas, SMK Muhammadiyah Malang Rugi Rp35 Juta Akibat Kebakaran
-
HIPMI Kota Batu Pecah Kongsi di Pilwali Kota Batu, Anggota ke Gumelar-Rudi