SuaraMalang.id - Bupati Hendy Siswanto menegaskan diri menolak aktivitas tambang pasir di kawasan pantai selatan Kabupaten Jember, Jawa Timur. Alasan penolakan tambang bukan tanpa dasar.
Bupati Hendy mengatakan, lebih memilih untuk memperkuat basis ekonomi maritim atau maritimnomics.
“Menurut saya, pasir besi kalau dieksplorasi kurang menarik. Kenapa tidak mengambil hasil laut saja. Hasil laut ini dikirimkan Gusti Allah. Ini istimewa. Kalau tanah pasir yang diambil kan tidak serta merta tanah itu datang lagi. Kalau terlalu dalam, jadi joglangan juga,” kata Hendy mengutip dari beritajatim.com, Rabu (25/8/2021).
Hasil laut, lanjut dia, bisa dimanfaatkan untuk penanganan gizi buruk di Jember.
“Jangan ditambang pasir itu. Kita butuh ikan, bukan butuh pasir. Ikan ini buat stunting. Kalau pasir dari dulu buat dunia,” katanya.
Hendy menambahkan, akan memanggil seluruh pihak terkait untuk mengurai benang kusut konflik kepentingan di pesisir selatan Jember.
“Kadang saya berpikir ini yang bodoh siapa. Jember punya stunting banyak (angka gizi buruk tinggi), tapi Jember juga punya laut. Ini kan lucu. Stunting itu obat mujarabnya adalah ikan. Tapi begitu ambil ikan, gegeran. Ini ada sesuatu yang harus kita benahi bersama-sama. Di pantai selatan banyak yang berkepentingan. Yang berkepentingan ini mau saya panggil semua,” katanya.
Bupati Hendy juga meminta dukungan warga demi menguatkan perekonomian laut melalui pengambilan Hak Penggunaan Lahan (HPL) pesisir oleh Pemkab Jember.
“Koen ojok gegeran tok. Dadi opo gegeran? Pengen mlarat terus Sampeyan? Ini saya urus jadi HPL, supaya pemda turun tangan mengatur rakyatnya,” katanya.
Baca Juga: Dituding Beri Izin Tambang Pasir Besi, Begini Reaksi Bupati Jember
Pemkab Jember berkomitmen untuk terus menempatkan sektor pertanian sebagai prioritas pembangunan, karena besarnya sumbangan sektor ini untuk produk domestik regional bruto (PDRB). Pemkab Jember juga mulai memperhatikan kesejahteraan nelayan dan masyarakat pantai.
“Sekarang wes wayahe nelayan diperhatikan full, sama dengan petani. Petani sudah hebat, kita push lagi nelayan,” katanya.
Dengan menjadikan lahan pesisir sepanjang seratus kilometer sebagai HPL yang ditangani Pemkab Jember, Hendy berharap bisa menata perekonomian di kawasan selatan.
“Nelayan harus mendapatkan nilai lebih dari sepanjang pantai, karena sepanjang pantai itu 30 persen masyarakat kita miskin,” katanya.
Hendy mencanangkan target, HPL sudah di tangan Pemkab Jember pada Desember 2021. Dengan demikian, ia bisa melakukan tahap lanjutan maritimnomics pada tahun selanjutnya. Sebagai langkah awal, ia sudah membentuk tim verifikasi tanah pesisir pantai selatan dengan melibatkan seluruh anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah.
“Hasil laut diperbagus dengan mempekerjakan masyarakat sekitar, Seluruh (usaha kelautan) sepanjang pantai harus bekerjasama dengan masyarakat sekitar. Hasil laut harus dibawa ke Kabupaten Jember. Dengan demikian Pendapatan Asli Daerah (PAD) bertambah dan masyarakat Jember bisa menikmati ikan yang sama,” kata Hendy.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Silsilah Bodong Pemain Naturalisasi Malaysia Dibongkar FIFA! Ini Daftar Lengkapnya
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
Terkini
-
Lewat MotoGP Mandalika 2025, BRI Dorong Sport Tourism Nasional dan Kebangkitan Ekonomi Daerah
-
BRI Kembangkan UMKM Kuliner Asal Padang Agar Siap Bersaing di Pasar Global
-
BRI Gelar Consumer Expo 2025 di Surabaya: Solusi Finansial Terintegrasi untuk Gaya Hidupmu!
-
Rebutan DANA Kaget, Khusus Warga Malang, Siapa Cepat Dia Dapat
-
Lewat AgenBRILink, BRI Hadirkan Layanan Inklusi Keuangan di 66 Ribu Desa