Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Senin, 09 Agustus 2021 | 13:14 WIB
Kepala Desa Suwito terkait kasus dangdutan saat PPKM di Mapolres Malang, Senin (9/8/2021) [Suara.com/Bob Bimantara Leander]

SuaraMalang.id - Kepala Desa Gading Kecamatan Bululawang Kabupaten Malang, Suwito akhirnya angkat bicara terkait viral dangdutan anaknya diduga melanggar PPKM. Kades Suwito mengelak kegiatan tersebut melanggar protokol kesehatan (prokes).


Seperti diketahui, viral video dangdutan anak kades di Malang, Jawa Timur menjadi sorotan publik. Sebab diduga melanggar prokes saat penerapan PPKM level 4.

Alhasil, kades Suwito berurusan dengan polisi dan sedang dalam penyelidikan.


Kades Suwito menjelaskan, bahwa dangdutan itu hanya berlangsung secara singkat dalam rangka tasyakuran pembukaan kafe anaknya.

Baca Juga: Anak Kades di Malang Terancam Pidana Penjara Buntut Gelar Dangdutan saat PPKM

Dijelaskannya, dangdutan itu digelar secara spontanitas karena teman-teman anaknya hendak latihan musik.


"Orkes itu spontanitas. Bukan orkes sebetulnya, anak-anak mau latihan dari pada soundnya nganggur dipakai latihan. Soundnya punya kita sendiri," kata dia ditemui di Mapolres Malang, Senin (9/8/2021).


Lebih lanjut, Suwito menjelaskan, dirinya waktu orkes dangdut itu tidak berada di tempat. Dia mengaku waktu itu sedang menghadiri sebuah acara pernikahan.


"Posisi di luar untuk bowo (kondangan). Kemudian ditelepon 'yah anak-anak mau latihan' (menirukan ucapan anaknya). Saya jawab jangan lama-lama," kata dia.


Atas dasar itu, Suwito mengelak bahwa kegiatan yang viral di video itu disebut orkesan.

Baca Juga: Kades di Kabupaten Malang Diperiksa Polisi Akibat Gelaran Orkes Dangdut saat PPKM

"Kalau orkesan ya pasti besar ada teropnya. La ini gak ada," tambah dia.


Suwito juga menjelaskan, memang benar ada beberapa orang yang hadir sempat melepas masker. Sebab saat itu, beberapa orang musti merokok setelah makan.


"Setelah syukuran ya makan-makan. Makannya dilepas maskernya. Tapi sebelum itu masker semua ada dan cuci tangan juga ada," tutur dia.


Sementara itu, yang hadir dalam acara tersebut hanya sekitar 15 orang. Suwito mengatakan, 15 orang itu hanya terdiri dari keluarganya saja.


"Dan sebelumnya memang tidak ada pemberitahuan karena hanya acara saja," tutur dia.


Hingga kini, Suwito mengaku telah diperiksa dua kali oleh kepolisian dan satu kali oleh Inspektorat Kabupaten Malang.


Kekinian, juga digelar pula tes swab antigen ke kurang 11 orang yang hadir dalam acara tasyakuran kafe tersebut di Mapolres Malang, Senin (9/8/2021).

Kontributor : Bob Bimantara Leander

Load More