Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Rabu, 04 Agustus 2021 | 19:19 WIB
Banyu Anjlok, salah satu destinasi wisata unggulan di Bowele. (Foto : Mukhlis for TIMES Indonesia)

SuaraMalang.id - Sejumlah pelaku wisata di Kabupaten Malang beralih menjadi petani. Ini akibat terdampak aturan PPKM yang menutup seluruh aktivitas pariwisata.

Seperti diungkap Mukhlis ini misalnya. Salah satu pengelola Wisata Pantai Bowele di Kecamatan Tirtoyudo Kabupaten Malang ini menuturkan bahwa seluruh pelaku usaha di tempatnya kembali bertani.

"Umumnya mereka (Pelaku usaha wisata di Bowele) memiliki lahan untuk bertani. Sehingga, (saat PPKM) kembali ke pekerjaan semula menjadi petani dan nelayan," ujar Mukhlis mengutip dari TIMES Indonesia jaringan Suara.com, Rabu (4/8/2021).

Mereka yang kembali menjadi petani, lanjut dia, kebanyakan bertani pisang dan kopi.

Baca Juga: Pelaku Wisata Gunungkidul Kibarkan Bendera Putih, Terpaksa Jual Mobil dan Motor Demi Hidup

"Untuk tani, pisang dan kopi. Sedangkan ikan bermacam-macam. Saat ini musim ikan kembung," jelasnya.

Para pelaku wisata hanya bisa pasrah terkait kebijakan PPKM yang mengharuskan penutupan tempat wisata.

"Seluruh destinasi wisata ditutup, termasuk usaha wisatanya seperti home stay," terang pria yang juga instruktur surfing di destinasi wisata Bowele tersebut.

Meski demikian, pihaknya mendukung upaya pemerintah dalam penanggulangan pandemi Covid-19 tersebut.

Disinggung apakah telah menerima bantuan, pihaknya mengaku belum ada satu pun bantuan yang didapat.

Baca Juga: Pelaku Wisata di Pantai Depok Menjerit Imbas PPKM Level 4, Bayar Pegawai Saja Tak Sanggup

"Belum ada (bantuan). Cuma dengan beritanya saja (mengenai bantuan bagi pelaku usaha wisata terdampak PPKM)," jelasnya.

Selanjutnya dia berharap agar kondisi bisa kembali dan pulih seperti semula seperti sebelum PPKM, sehingga membuat wisata khususnya di Malang selatan kembali bergairah.

Load More