SuaraMalang.id - Aksi ambil paksa jenazah pasien Covid-19 di salah satu puskesmas jadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Bondowoso. Para pelaku diduga kontak erat dengan jenzah bakal di-tracing (pelacakan).
Juru bicara Satgas Covid-19 Bondowoso, Mohammad Imron mengatakan tracing dilakukan kepada masyarakat dan kontak erat terhadap insiden pengambilan jenazah Covid-19.
"Sebagai upaya tindak lanjut peristiwa itu. Ini menjadi tanggung jawab dari satgas," katanya dikutip dari timesindonesia.co.id -- jejaring media suara.com, Senin (26/7/2021).
Penjemputan paksa tersebut kata dia, berawal karena keluarga merasa pasien dicovidkan. Insiden tersebut terjadi Minggu (25/7/2021) kemarin.
Ia juga menegaskan tidak benar rumah sakit atau puskesmas sengaja mengcovidkan pasien.
"Jika memang dari hasil pemeriksaan swab antigen tidak didapatkan hasil reaktif atau positif. Tidak akan dinyatakan positif," jelasnya.
Penetapan pasien yang dinyatakan positif Covid-19 telah berdasar bukti yang kuat.
"Kita tidak pernah warga yang sakit selain covid kemudian kita covidkan," imbuhnya.
Kronologis kasus, bermula ketika pasien bersangkutan memeriksakan diri Puskesmas Tlogosari, Jumat (23/7/2021). Tenaga kesehatan kemudian melakukan pemeriksaan swab antigen. Hasilnya, diketahui reaktif.
Baca Juga: Larang Warganya Isoman di Rumah, Begini Alasan Waki Bupati Bondowoso
Maka, lanjut dia, pelayanan kepada pasien akan disamakan dengan pasien covid-19. Hal itu berdasarkan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku.
"Kemudian pada hari yang sama pasien dibawa ke Puskesmas Pujer. Karena Puskesmas tersebut dijadikan tempat isolasi pasien Covid-19 gejala ringan," terangnya.
Namun sebelum dirujuk ke Puskesmas Pujer kata dia, pihak keluarga disaksikan sejumlah pihak sudah menandatangani surat pernyataan.
Diantaranya, menyetujui pasien akan dirawat tanpa menggunakan tabung oksigen, karena di puskesmas tidak menyediakan tabung oksigen. Kemudian siap dirawat sesuai dengan prosedur yang ada di puskesmas.
Malam harinya, kondisi pasien menurun sehingga menurut tim kesehatan di Puskesmas Pujer, pasien seharusnya dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih intensif.
Tapi pihak keluarga menolak. Sehingga pasien tetap mendapatkan perawatan di Puskesmas Pujer, dengan peralatan dan fasilitas yang ada.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Kapitalisasi Pasar Besar, BRI Sabet Penghargaan di Ajang Top 50 Emiten 2025
-
Malam Minggu Anti Bokek! Klaim DANA Kaget Sekarang Dan Banjir Rezeki
-
Rawon Lovers Merapat, Ini 5 Warung Rawon di Malang yang Murah, Enak, dan Legendaris
-
BRI Terus Memperluas Jangkauan Layanan Keuangan hingga ke Pelosok
-
Spesial Tanggal Kembar! DANA Kaget Hadir Jadi Penyelamat Checkout Kamu