Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Jum'at, 09 Juli 2021 | 10:30 WIB
ilustrasi Lampu PJU di Jember Dipadamkan Pukul 18.00 Selama PPKM Darurat. --Petugas memasang lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) di kawasan Harmoni, Jakarta, Selasa (15/9).

SuaraMalang.id - Lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) di Kabupaten Jember, Jawa Timur dipadamkan selama penerapan PPKM Darurat hingga 20 Juli 2021.

Bupati Jember Hendy Siswanto mengatakan, pemadaman PJU itu supaya membatasi mobilisasi atau aktivitas warga. Agar selama PPKM darurat ini warga tak beraktivitas di luar rumah.

“Kami mematikan lampu-lampu jalan untuk membatasi mobilisasi orang. Kalau tidak perlu, tidak usah keluar rumah. Penyebaran virus delta ini mudah menular. Insya Allah mulai jam enam (sore) kita matikan semua PJU (Penerangan Jalan Umum) di seluruh kabupaten,” ujarnya dikutip dari beritajatim.com -- jejaring media suara.com, Jumat (9/7/2021).

Pemadaman lampu PJU, lanjut dia, dilakukan hingga 01.00 atau 02.00 waktu setempat. Harapannya kegiatan warga benar-benar diminimalisir lantaran kasus Covid-19 semakin mengkhawatirkan.

Baca Juga: Terima 10 Ribu Vaksin, Pemkab Jember Bakal Lakukan Vaksinasi Door to Door

“Keperluan sehari-hari bisa dipenuhi pada siang hari,” katanya.

Lantas bagaimana dengan potensi kejahatan imbas dari pemadaman lampu PJU. Bupati Hendy menyatakan sudah berkoordinasi dengan Polri dan TNI.

“Insya Allah tidak, karena (PJU) di kampung-kampung tetap hidup. Hanya lampu jalan. Teman-teman polres, TNI, satpol PP dan masyarakat sudah sama-sama melakukan yustisi dan pengamanan,” sambungnya.

Ia menegaskan kembali, supaya warga Jember tidak meremehkan keganasan Covid-19.

“Ini indikasi tidak baik ke depan. Saya berharap kepada masyarakat agar sama-sama waspada dan ikut bertanggungjawab terhadap diri kita sendiri untuk mengamankan, karena PPKM darurat esensinya dalam rangka perlindungan dan menyelamatkan masyarakat di Indonesia,” katanya.

Baca Juga: Tambahan 10 Ribu Vaksin Covid-19 Segera Tiba, Pemkab Jember Gelar Vaksinasi Door to Door

“Kalau tidak ada kepentingan, tidak usah keluar rumah. Mobilitas dikurangi,” imbuhnya mengakhiri.

Load More