SuaraMalang.id - RSUD Blambangan Banyuwangi, Jawa Timur, membuka lowongan relawan tenaga kesehatan (nakes), imbas lonjakan kasus COVID-19.
Tambahan tenaga relawan yang dibutuhkan, yakni tenaga dokter umum, perawat, analis laboratorium, radiografer, juru rawat jenazah, petugas oksigen, dan petugas kebersihan.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas mengatakan, pandemi COVID-19 hanya bisa dilalu dengan meningkatkan kebersamaan dan bantuan semua pihak.
"Spirit kerelawanan harus terus kami hadirkan bersama, karena pandemi ini tidak bisa kita lalui bila tidak ada gotong royong semua pihak. Termasuk kami kawal PPKM darurat untuk menekan kasus, sehingga semua aktivitas sosial-ekonomi diharapkan bisa segera berangsur normal," ujarnya dikutip dari Antara, Sabtu (3/7/2021).
Baca Juga: Satgas Banyuwangi Perluas Tracing Kontak Erat Warga Positif COVID-19
Sementara, Direktur RSUD Blambangan, dr. Indah Sri Lestari mengatakan, beberapa tenaga medis atau nakes yang harus melakukan isolasi mandiri, imbas melonjaknya kasus COVID-19. Tambahan tenaga relawan sangat dibutuhkan untuk membantu pelayanan di RSUD Blambangan.
Selain itu, lanjut dia, tambahan tenaga ini juga dibutuhkan untuk mendukung penerapan PPKM darurat, 3 Juli hingga 20 Juli 2021.
Menurut dia, relawan tersebut nantinya akan bekerja minimal selama satu bulan, dan tidak menutup kemungkinan akan dilakukan perpanjangan.
"Selama bekerja, para relawan akan mendapat insentif sesuai standar yang ada di RSUD Blambangan. Untuk sementara bekerja selama satu bulan, tapi bisa diperpanjang," kata dr. Indah.
Ia menjelaskan proses rekrutmen relawan tidak rumit, bagi yang berminat bisa langsung datang ke RSUD Blambangan membawa segala persyaratan sesuai dengan klasifikasi latar belakang pendidikan.
Baca Juga: Ogah Berbagi, Bupati Ipuk Fiestiandani Ngotot Kawah Ijen Sepenuhnya Milik Banyuwangi
Untuk dokter umum, klasifikasinya telah berprofesi sebagai dokter. Perawat minimal D3 keperawatan, bidan minimal D3 Kebidanan, analis laboratorium minimal D3 analis kesehatan, radiografer minimal D3 radiologi. Sementara untuk juru rawat jenazah, petugas oksigen, dan petugas kebersihan minimal SMA/SMK sederajat.
Berita Terkait
-
Film Horor 'Pembantaian Dukun Santet' Diangkat dari Thread Viral, Ini Ceritanya!
-
Waka Komisi IX DPR Geram THR Nakes RSUP Sardjito Cuma Cair 30 Persen, Desak Kemenkes Turun Tangan
-
Selain Ketupat, Ini 4 Tradisi Lebaran yang Masih Hidup di Banyuwangi
-
Pasar Saham Indonesia Terjun Hebat, Lebih Parah dari IHSG Era Pandemi COVID-19?
-
Dulu Calon Bintang Timnas Indonesia, Jagoan Indra Sjafri Malah Ditendang Klub Kasta Terbawah
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
IHSG Hari Ini Anjlok Parah, Prabowo Mengaku Tidak Takut Hingga Singgung Judi
-
Kopicek: Ketika Komunitas Mata Hati Mengubah Stigma Tunanetra Melalui Kopi
-
IHSG Bergejolak, Prabowo Sesumbar: Saya Tidak Takut dengan Pasar Modal
-
7 Rekomendasi HP Murah Memori Jumbo Terbaru April 2025, Mulai Rp 2 Jutaan
-
AFC Sempat Ragu Posting Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia, Ini Penyebabnya
Terkini
-
Warga Senang, Desa Wunut Bagikan THR dan Hadirkan Program Perlindungan Sosial
-
Habbie, UMKM Telon Aromatik Terbaik Siap Ekspansi Pasar Global Bersama BRI
-
4 Wisata di Kawasan Cangar Ditutup Usai Longsor yang Hempaskan 2 Mobil
-
BRI Raih Penghargaan Internasional Atas Prestasi Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab
-
Petasan Lukai Pemiliknya di Malang, Korban Sampai Harus Dioperasi