SuaraMalang.id - Viral curhatan diduga dari seorang tenaga kesehatan (nakes) di salah satu puskesmas Kota Batu, Jawa Timur. Nakes tersebut mengeluhkan kebijakan pimpinan yang mengharuskan tetap bekerja, meski banyak nakes terpapar Covid-19.
Hal tersebut diketahui dari sebuah percakapan WhatsApp yang kemudian diunggah ulang akun Instagram @ngalamlop.
“Ceritane Nakes positif covid tetap disuruh pelayanan di salah satu puskesmas di Kota Batu,” tulis caption pada unggahan tersebut dikutip SuaraMalang.id, Kamis (1/7/2021).
Pada slide berikutnya, diceritakan bagaimana kronologi nakes tersebut diinstruksikan oleh pimpinan untuk tetap bekerja.
“Melaporkan berkaitan dengan kasus covid 19. Yang diketahui bersama bahwa untuk memutus mata rantai penularan, semua kontak erat akan diperiksa swab pcr. Sambil menunggu hasil swab pcr keluar mereka dianjurkan untuk isoman,” tulis unggahan tersebut menceritakan awal mula kasus.
Dia melanjutkan, pihaknya sebagai nakes di salah satu puskesmas di Kota Batu, karena ada nakes setempat dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19, maka mereka yang mempunyai kontak erat juga diperiksa swab PCR.
“Namun sangat disayangkan kami diinstruksikan oleh pimpinan agar tetap memberikan pelayanan sambil menunggu hasil swab keluar. Hasil swab pcr keluarnya pun lama (5 harian) dan satu demi satu hasil keluar dan banyak dari hasil tsb yg dinyatakan positif covid,” lanjutnya.
Dia mengaku, pihaknya pernah memberikan usul kepada pimpinan untuk meliburkan pelayanan dalam beberapa hari dan semua pegawai agar di tes swab PCR. Selanjutnya, pelayanan kembali dibuka saat hasil swab sudah keluar dan pelayanan dilakukan oleh petugas yg hasil swabnya negatif.
“Namun hal tsb tidak dihiraukan pimpinan. Akhirnya karena juga banyak nakes yg telah terkonfirmasi positif maka semua nakes yg tersisa diswab pcr lagi. Pelayanan kepada masyarakat tetap harus berjalan,” ungkapnya.
Baca Juga: Penanganan Covid-19 di Kota Malang Dinilai Belum Maksimal
Dia pun mengeluhkan sampai kapan akan seperti ini terus. Dia juga mengkhawatirkan kondisi keluarga serta pasien yang rawan tertular jika hasil swab mereka dinyatakan positif.
“Mau sampai kapan seperti ini terus. Kami nakes juga mempunyai keluarga serta pasien yang juga rawan kami tulari jika ternyata hasil swab kami nanti positif. Pemerintah kami sangat mengharapkan kebijakan Anda,” pungkasnya.
Unggahan ini pun memantik perdebatan dari warganet, terutama yang berdomisili di Kota Batu.
“Puskesmas endi min ? Aku warga kunu, juga butuh keterbukaan !!!,” tulis @avi_kh***.
“Lek tempat berobat sing dadi sumber e, masio di PPKM sampe jilid 200 yo gk bakal mari. Kepala puskesmas e keat,” tulis @ag***_23.
“Kadang bukan pemerintah, kadang ambisi pimpinan setempat sih..,” komen akun @dit***sica.
“Cluster puskesmas ceritane,” imbuh akun @be***gung.
“Aduh bagaimana ini?,” laelb***id.
kontributor: Fisca Tanjung
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
BRI Bangun UMKM Tangguh Lewat BRILiaN, Pengusaha Muda Kombucha Jadi Inspirasi
-
Nikmati, Cashback Maksimal dari BRI untuk Investor Sukuk Ritel SR023T3 dan SR023T5
-
Modal Gercep! Saldo Rp199 Ribu Langsung Cair, Sikat 3 Link DANA Kaget Ini
-
BRI Hadirkan QRIS Kartu Kredit di Super Apps BRImo untuk Transaksi Besar
-
Lewat Holding UMi, BRI Tingkatkan Keuangan Inklusif untuk UMKM