Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Sabtu, 19 Juni 2021 | 10:00 WIB
Ilustrasi Covid-19 (Elements Envato)

SuaraMalang.id - Klaster baru kasus Covid-19 muncul dari area yang tidak terduga, yakni kantor dinas di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Klaster penularan ini muncul di Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora).

Kemudian munjul juga di Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (LHP) setempat. Dari dua kantor dinas itu ada tiga pegawainya yang positif terpapar Covid-19. Mereka kini sudah mendapat perawatan dan menjalani isolasi mandiri.

Atas kejadian itu, Kepala Dinkes Bondowoso, Mohammad Imron meminta seluruh masyarakat agar senantiasa meningkatkan penerapan 3M (Mencuci tangan dengan sabun, Menjaga jarak, dan Mengenakan masker). Hal itu dilakukan untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.

Mohammad Imron menyebut, dua kantor dinas tersebut saat ini sudah diterapkan kebijakan work from home (WFH). Selain itu, jumlah Puskesmas yang dilockdown juga bertambah. Sebelumnya Puskesmas Binakal, kini menyusul Puskesmas Sempol, Maesan, dan Kotakulon.

Baca Juga: Warga Bondowoso Jangan Lengah, 39 Pasien Telah Menghuni Ruang Isolasi Covid-19

Total, ada empat puskesmas yang dilockdown. "Selama lockdown, warga diimbau untuk tidak melakukan kunjungan atau masuk ke kantor," paparnya, seperti dikutip dari suaraindonesia.co.id, jejaring media suara.com, Jumat (18/6/2021).

"Masing-masing ada satu nakes positif Covid-19 di Puskesmas Kotakulon, Sempol, dan Maesan. Di Puskesmas Binakal ada dua tenaga medis dan dua non medis positif Covid-19," ujarnya.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Bondowoso ini menjelaskan empat Puskesmas tersebut akan dilockdown selama tiga hari. Walhasil, pelayanan kesehatan bagi masyarakat dialihkan di puskesmas terdekat.

Ia mengungkapkan, pihaknya belum dapat memastikan asal-usul penyebab terjadinya penyebaran Covid-19 di dua kantor dan 3 puskesmas itu. Perlu melihat perkembangan hasil tracing lebih lanjut.

Sedangkan penularan Covid-19 di Puskesmas Binakal diduga ada kaitannya dengan klaster hajatan. "Sama-sama tidak tahu mereka tertular dimana. Terkadang, saat tracing pasien tak berterus terang melakukan mobilitas ke mana saja," ujarnya.

Baca Juga: Ini 10 Wisata Alam di Bondowoso yang Bakal Bikin Mata Kamu Melongo

Load More