SuaraMalang.id - Muncul kasus Leptospirosis di Kelurahan Tamansari, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Masyarakat diimbau mewaspadai penyakit yang disebabkan dari urine dan kotoran tikus tersebut.
Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira Interrogans. Penyakit ini disebarkan melalui urine, kotoran atau darah hewan yang terinfeksi bakteri tersebut.
Kepala Puskesmas Kademangan, Raharjanti mengatakan, pihaknya menyosialiasikan bahaya penykait tersebut kepada masyarakat dan mengaimbau agar selalu menerapkan gaya hidup bersih dan sehat. Kemudian menjaga keselamatan kerja, termasuk ketika beraktivitas di sawah.
"Warga bisa menggunakan sepatu boot ketika bekerja di sawah. Meskipun tidak nyaman, tetapi sepatu itu dapat melindungi kebersihan kaki,” katanya dikutip dari timesindonesia.co.id --media jejaring suara.com, Minggu (13/6/2021).
Baca Juga: Ragam Seni Budaya yang Masih Lestari di Kabupaten Bondowoso
Puskesmas, lanjut dia, juga akan lebih masif menyosialisasikan dan mengedukasi tentang ancaman penyakit tersebut.
“Tapi juga di kelurahan lain yang masuk dalam wilayah kerja Puskesmas Kademangan. Karena penyakit ini bersangkutan dengan kesadaran masyarakat," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang petani atau ulu-ulu, berinisial S (52), warga Kelurahan Tamansari, Kecamatan Bondowoso terkonfirmasi tepapar Leptospirosis.
Temuan kasus berawal ketika S yang sehari-hari mengairi sawah memeriksakan diri ke perawat karena sakit.
Namun ia tetap tidak sembuh. Kemudian dibawa ke dokter praktik swasta. Setelah itu dirujuk ke Rumah Sakit Mitra Medhika Bondososo. Di sana dilakukan cek lengkap dan dinyatakan suspek Leptospirosis.
Baca Juga: Warga Bondowoso Diminta Taati Prokes Setelah Muncul Klaster Hajatan
Programer Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik (P2PTVZ) Dinas Kesehatan Bondowoso, Haris Ahmadi mengatakan, sudah dilakukan rapid test pada pasien.
"Saat ini pasien dipindahkan ke Ruang Rengganis RSUD dr Koesnadi Bondowoso," jelasnya saat dikonfirmasi, Kamis (10/6/2021).
Menurutnya, kemungkinan pasien ini tertular bakteri Leptospira yang berasal dari urine atau kotoran tikus. Sebab hasil penulusuran, warga tersebut pekerjaan di sawah dan kontak langsung dengan tikus.
Saat bekerja, pasien tersebut tidak membawa minuman sendiri. Tetapi minum air yang ada di sungai dan sawah yang kemungkinan sudah tercemar bakteri tersebut.
"Rapid testnya positif. Hari ini kita kirim serumnya, untuk memastikan bakteri lepto-nya ini tertular dari hewan apa," jelasnya.
Adapun gejala yang dialami S yakni panas, nyeri kepala, mata merah, pusing, nyeri perut selama satu minggu, dan nyeri betis. Jika tak segera diatasi Leptospirosis bisa mengakibatkan gagal ginjal.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Tempat Netral yang Lebih Cocok Jadi Tuan Rumah Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Striker Langganan STY Tak Dipanggil Patrick Kluiver Berakhir Main Tarkam
- 2 Senjata Timnas Indonesia di Piala AFF U-23 2025, Bisa Juara?
- 5 Rekomendasi HP Android dengan Kamera Ultrawide, Murah dan Terbaik 2025!
- 5 Mobil Bekas buat Touring: Nyaman Dalam Kabin Lapang, Tangguh Bawa Banyak Orang
Pilihan
-
LIVE REPORT: Jepang vs Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Melihat Kepiawaian Kai, Wasit Sepak Bola Cilik Berusia 9 Tahun di Liga Bali Masters 2025
-
Satu Detik Kick-off Lawan Jepang, Timnas Indonesia Cetak Sejarah
-
6 Mobil Sedan Bekas Murah Juni 2025: Mulai Harga Rp 15 Jutaan, Tua Tapi Tangguh dan Perawatan Mudah!
-
5 Rekomendasi Sunscreen untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Proteksi Maksimal Kurangi Kerutan
Terkini
-
UMM Diserbu 2000 Mahasiswa Asing dari 62 Negara dari Program Sarjana Hingga Doktoral
-
Setop Ketergantungan Beras, DPRD Jatim Gaungkan Tanaman Alternatif demi Kedaulatan Pangan
-
Masih Aktif, Saldo DANA Kaget Untuk Hari Ini Bantu Kamu Supaya Ngirit
-
Jangan Sampai Kelewatan! DANA Kaget Rp475 Ribu Menantimu di 3 Link Ini
-
Warga Dau Malang Dihebohkan dengan Kasus Dugaan Penculikan Anak