SuaraMalang.id - Sejak virus Corona mewabah di Italia, kemiskinan ekstrem terjadi di negeri Pizza itu. Sejak 2020 jumlah orang Italia yang hidup dalam kemiskinan absolut meningkat tajam setidaknya selama 15 tahun terakhir.
Covid-19 telah membawa penderitaan ekonomi ke sebagian besar negara, termasuk Italia. Tahun lalu, sekitar 5,6 juta orang, atau 9,4 persen dari populasi, hidup dalam kemiskinan absolut.
"Kemiskinan absolut ini didefinisikan sebagai mereka yang tidak dapat membeli barang dan jasa yang penting untuk mencapai 'standar hidup minimal yang dapat diterima'," kata biro statistik nasional Italia (ISTAT).
Ini dibandingkan dengan data 2019 dimana saat itu hanya sebesar 4,6 juta orang atau 7,7 persen angka kemiskinannya. Angka kemiskinan pada 2019 itu juga disebut lebih buruk dibanding 2005.
Dalam hal keluarga, sedikit lebih dari dua juta rumah tangga terperosok dalam kemiskinan absolut tahun lalu - 7,7 persen dari total, naik dari 6,4 persen pada 2019. Di bagian selatan Italia lebih miskin lagi, 9,4 persen keluarga hidup dalam kemiskinan parah, sementara di utara mencapai 7,6 persen.
Ekonomi Italia menyusut 8,9 persen pada tahun 2020, resesi pasca-perang paling curam, dengan penguncian yang bertujuan memperlambat penyebaran virus corona yang menghantam bisnis.
Jumlah orang dalam kemiskinan absolut termasuk 1,3 juta anak di bawah umur - 13,5 persen dari semua anak di bawah 18 tahun Italia, naik dari 11,4 persen pada 2019.
Kelompok yang paling terpukul adalah orang asing, dengan 29,3 persen migran terdaftar - sekitar 1,5 juta orang - hidup dalam kemiskinan ekstrem dibandingkan 7,5 persen mereka yang berkebangsaan Italia.
Namun, jumlah orang Italia yang hidup dalam "kemiskinan relatif" - mereka yang pendapatannya kurang dari setengah rata-rata nasional - turun menjadi 13,5 persen dari populasi tahun lalu dari 14,7 persen sebelumnya.
Baca Juga: Lakoni Start Impresif di Euro 2020, Mancini Yakin Italia Masih Bisa Lebih
ISTAT mengatakan penurunan itu karena penurunan tajam dalam pengeluaran rumah tangga di seluruh lapisan masyarakat , yang mempengaruhi perhitungan. ANTARA
Berita Terkait
-
Lakoni Start Impresif di Euro 2020, Mancini Yakin Italia Masih Bisa Lebih
-
Gianluigi Donnarumma ke PSG, Roberto Mancini: Pilihan yang Bagus
-
Jadwal UEFA EURO 2020 Hari ini, Rabu 16 Juni 2021, Tonton Italia vs Swiss Malam Ini
-
Prabowo Borong 8 Kapal Perang Italia, Eks Petinggi TNI AL Berikan Catatan Ini
-
Inovasi Tempe di Luar Negeri: Kreasi Anak-anak Muda Merambah Pasar Eropa
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
Terkini
-
Rekomendasi Sepatu Asics untuk Running, Dapatkan Harga Spesial Saat 9.9
-
Apresiasi Nasabah di Hari Pelanggan Nasional 2025, BRI Perkuat Transformasi Layanan Digital
-
Transformasi Digital BRI Perkuat Dana Murah dan Dorong Profitabilitas
-
BRI Wujudkan Pemberdayaan UMKM, Pecel Ndoweh Tembus Pasar Kalimantan dan Sulawesi
-
BRI Tunjuk Dhanny Sebagai Corsec, Andalkan Pengalaman Global Termasuk dari Singapura