SuaraMalang.id - Kasus kaburnya lima calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Balai Latihan Kerja Luar Negeri (BLK-LN) PT Central Karya Semesta (CKS) di Kota Malang sudah masuk tahap penyidikan polisi.
Sejumlah pelanggaran pun sudah ditemukan oleh Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdhani Sabtu (14/6/2021). Benny pun ingin agar BLK tersebut segera ditutup dan dicabut izinnya meskipun saat ini masih didalami oleh pihak polisi.
"Jadi sanksi (penutupan) tidak harus menunggu proses hukum, tapi sejak sekarang karena ada temuan beberapa hal. Apa yang menyebabkan lima orang melarikan diri dan nekat terjun 15 meter. Itu tentu menjadi ranah lain, dan pihak kepolisian," kata Benny di Mapolresta Malang Kota.
Meskipun begitu, Koordinator BP2MI Malang, M. Kholid Habibi belum bisa mencabut izin dari PT CKS. Dia sebenarnya mengakui memang ada temuan-temuan pelanggaran yang dilakukan oleh PT CKS. Namun, Habibi belum bisa memutuskan untuk merekomendasi penarikan izin operasi PT CKS.
Baca Juga: Buat yang Masih Jomblo, 5 Tips Cari Jodoh Ala Psikolog UIN Malang Ini Bisa Kamu Coba
"Kalau itu belum bisa saya katakan. Karena saya bukan tim yang turun langsung ke lapangan waktu itu," kata dia menegaskan.
Padahal, dari berbagai sumber yang diterima Suaramalang.id, dugaan pelanggaran di PT CKS itu sudah tiga kali ditemukan.
Mulai dari penyekapan hingga kekerasan secara verbal sudah pernah terjadi terhadap calon PMI di BLK yang terletak di Jalan Rajasa Kelurahan Bumiayu Kecamatan Kedungkandang Kota Malang itu sejak tahun 2018 lalu.
Habibi pun mengakui kasus kaburnya lima calon PMI pada 2021 ini bisa saja sebagai pembuka untuk menarik izin operasional PT CKS.
"Kasus ini sebagai dasar. Pak Benny sudah menyampaikan kemarin. Kami akan tunggu instruksi dari pusat," kata dia menegaskan.
Baca Juga: Satpol PP Bubarkan Kerumunan di Alun-alun Malang Cegah Penularan Covid-19
Menurut Habibi, selama ini anggotanya sudah pernah melakukan kunjungan ke PT CKS. Namun kunjungan tersebut menunjukan bahwa pelatihan di PT CKS berjalan secara normal. "Tentu kami pernah ke sana. Seolah-olah baik saja," kata dia.
Berita Terkait
-
Picu 'Bencana' di Malang, Ini Aturan Penerbangan Balon Udara dan Sanksi Bagi yang Melanggar
-
7 Tempat Wisata di Malang, Liburan Seru Sambil Menikmati Udara Sejuk
-
Liburan Anti Bosan di Malang Skyland: Panduan Lengkap Harga Tiket dan Aktivitas
-
BRI Tebar Kebaikan di Bulan Suci, Ribuan Sembako Disalurkan & Pemudik Dimudahkan
-
Demi Mengabdi, Mahasiswa Rantau AM UM Tak Pulang Kampung saat Lebaran!
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Pantang Kalah! Ini Potensi Bencana Timnas Indonesia U-17 Jika Kalah Lawan Yaman
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaik April 2025
-
Kurs Rupiah Selangkah Lagi Rp17.000 per Dolar AS, Donald Trump Biang Keroknya
-
Libur Lebaran Usai, Harga Emas Antam Merosot Rp23.000 Jadi Rp1.758.000/Gram
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Warga Senang, Desa Wunut Bagikan THR dan Hadirkan Program Perlindungan Sosial
-
Habbie, UMKM Telon Aromatik Terbaik Siap Ekspansi Pasar Global Bersama BRI
-
4 Wisata di Kawasan Cangar Ditutup Usai Longsor yang Hempaskan 2 Mobil
-
BRI Raih Penghargaan Internasional Atas Prestasi Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab
-
Petasan Lukai Pemiliknya di Malang, Korban Sampai Harus Dioperasi