SuaraMalang.id - Entah apa yang membuat seorang nenek berinisial W (85) mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di sebuah pohon. Sebelum ditemukan tewas, si nenek telah tiga hari dicari-cari.
Nenek sempat dinyatakan hilang, hingga akhirnya ditemukan oleh seorang warga gantung diri di Pereng Sungai Dukuh Tiron, Desa Koripan, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo.
Seperti dijelaskan Subag Paur Humas Polres Ponorogo, Ipda Yayun Sri Winingrum. Ia mengatakan, kejadian pertama kali diketahui oleh (saksi), Qomarudin (50) saat memberikan makan ayam di sekitar lokasi kejadian.
Namun saksi melihat tali tampar pintu tidak ada dan kandang ayam keadaan terbuka. Tak jauh dari kandang, saksi melihat sandal jepit warna hijau. Karena penasaran akhirnya sandal tersebut didekati.
Baca Juga: Belasan ASN Terpapar Covid-19, Pemkab Ponorogo Berlakukan WFH
"Setelah didekati ada jilbab warna merah dibawah pohon dan mengetahui ada orang yang gantung diri," katanya menegaskan, Kamis (10/06/2021) sore.
Dirinya menambahkan, kondisi mayat sudah dalam keadaan busuk. Petugas dari polsek dan koramil Bungkal yang dibantu warga langsung mengevakuasi korban.
"Menurut keluarga, sebelumnya korban telah hilang dan meninggalkan rumah selama tiga hari ini. Korban merupakan warga RT 01/RW 02 Dukuh Munung, Desa Munggu, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo," katanya.
Catatan Redaksi: Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecederungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.
Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan 24 jam.
Baca Juga: ICU Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Kabupaten Ponorogo Zona Hitam
Berita Terkait
-
Belajar dari Kasus di Ponorogo, Kenali Tanda-tanda Keracunan Makanan Sejak Dini
-
Reog Ponorogo Masuk Daftar UNESCO, Lindungi Budaya Indonesia dari Klaim Asing!
-
Siapa KH Hasan Besari? Tokoh Agama Ponorogo Disebut-sebut Leluhur Gus Miftah
-
Bangga! Kebaya Diakui UNESCO Jadi Warisan Dunia dari Indonesia
-
Jadwal Gus Iqdam Oktober 2024: Samarinda, Solo, Tenggalek, Kediri, Ponorogo Hingga Lamongan
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Kanjuruhan Butuh Sofa dan Kasur Darurat, Demi Skor Kelayakan BRI Liga 1
-
Target Pajak Parkir Kabupaten Malang Naik Jadi Rp1,58 Miliar di 2025
-
Miris! Tekanan Ortu dan Weton Picu Lonjakan Pernikahan Dini di Malang
-
Dugaan Korupsi Dana Ketahanan Pangan Guncang Desa Karangwidoro, Mantan Kasun Terlibat?
-
Bupati Malang Sanusi Serius Kembangkan Kabupaten Nila