SuaraMalang.id - Kabar mengejutkan datang dari LG, perusahaan elektronik raksasa asal Korea Selatan (Korsel). LG telah mengumumkan bakal keluar dari bisnis ponsel pada awal April 2021 nanti.
LG telah resmi menghentikan semua operasi manufaktur divisi mobile pada hari ini (31/05/2021). Hal itu menurut pemberitaan sebuah majalah di Korsel. Perusahaan juga telah mengalihkan sumber daya manusia kepada divisi lain sehingga karyawan masih tetap dapat bekerja.
Kendati demikian, para pengguna LG tidak harus khawatir. Sebab untuk beberapa waktu mendatang LG berjanji masih berkomitmen untuk mendukung perangkat smartphone dalam beberapa waktu mendatang.
Dikutip dari hitekno.com, jejaring media suara.com, HP flagship LG akan mendapatkan tiga tahun dukungan perangkat lunak. Beberapa model (termasuk Q-series) akan mendapatkan Android 12, sementara model premium terbaru diharapkan memperoleh update hingga Android 13.
Dilansir dari GSMArena, pengguna smartphone LG juga bakal menerima layanan purna jual selama 4 tahun sejak tanggal pembuatan perangkat. Pabrik LG Electronics di Vietnam (tempat sebagian besar ponsel LG dibuat) akan beralih ke peralatan rumah tangga.
Perusahaan telah mengalihkan sebagian dari kapasitas produksinya ke peralatan rumah tangga sebagai cara agar karyawan pabrik smartphone tetap dipekerjakan.
Karyawan yang tersisa dari divisi mobile akan ditugaskan kembali pada akhir Juli 2021. Perlu diketahui, pabrik di Hai Phong, Vietnam didirikan pada tahun 2015 dengan kemampuan untuk membuat TV, selain smartphone.
Selain itu, anak perusahaan LG Innotek dan LG Display juga memproduksi modul dan layar kamera.
Peralihan karyawan cukup bijaksana, The Korean Herald melaporkan bahwa LG Electronics berada di jalur yang tepat untuk menjadi produsen peralatan rumah tangga terbesar dengan rekor penjualan tertinggi sebanyak 6,3 miliar dolar AS atau Rp 89,9 triliun pada kuartal kedua.
Baca Juga: Teknologi Keselamatan Perlahan Kikis Kebutuhan Mobil Transmisi Manual
LG Electronics telah mempertimbangkan untuk menjual sebagian operasinya atau menarik diri dari bisnis smartphone mengingat divisi mobile-nya terus merugi.
Berita Terkait
-
Teknologi Keselamatan Perlahan Kikis Kebutuhan Mobil Transmisi Manual
-
Perusahaan Asal Prancis Kembangkan Teknologi Blind Spot untuk Sepeda Motor
-
Indonesia Akan Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik di Bekasi?
-
Keren, Anak Teknologi Pangan Ciptakan Bungkus Bumbu Mi Instan yang Bisa Dimakan
-
Geliat Teknologi Bantu Pariwisata Terus Bernafas di Tengah Himpitan Pandemi Corona
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
BRI Dukung Asta Cita Lewat Pembangunan BLK Konveksi di Nusakambangan
-
BRI Bangun UMKM Tangguh Lewat BRILiaN, Pengusaha Muda Kombucha Jadi Inspirasi
-
Nikmati, Cashback Maksimal dari BRI untuk Investor Sukuk Ritel SR023T3 dan SR023T5
-
Modal Gercep! Saldo Rp199 Ribu Langsung Cair, Sikat 3 Link DANA Kaget Ini
-
BRI Hadirkan QRIS Kartu Kredit di Super Apps BRImo untuk Transaksi Besar