Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Minggu, 30 Mei 2021 | 18:08 WIB
Dokumentasi - Ruangan yang terkena dampak ledakan di sebuah gedung pernikahan di Kabul, Afghanistan, 18/7/2019. ANTARA/REUTERS/Mohammad Ismail/tm

SuaraMalang.id - Acara bahagia pernikahan di Afghanistan ini berujung tangis. Sebuah mortir menghantam lokasi pernikahan itu hingga menyebabkan 6 orang tewas dan banyak lainnya luka-luka.

Peristiwa ini terjadi di Distrik Tagab, Provinsi Kapisa, Afghanistan Utara, Minggu (30/05/2021). Mortir menghantam lokasi itu pada Sabtu (29/05/2021) malam saat pertempuran terjadi antara pemerintah Afghanistan dan Gerilyawan Taliban.

Shayeq Shoresh, juru bicara kepolisian provinsi, menuding Taliban sebagai pihak yang menembakkan mortir. Ia menambahkan bahwa sedikitnya enam warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak, tewas dan empat orang terluka.

Namun, seorang pejabat tinggi keamanan di Kabul menyebutkan korban tewas mencapai sedikitnya 10 orang dan jumlah yang terluka 18 orang.

Baca Juga: Sinopsis Film Lone Survivor, Bertahan Hidup Melawan Pimpinan Taliban

Seorang juru bicara Taliban membantah tuduhan itu dan mengatakan mortir itu ditembakkan oleh pasukan keamanan Afghanistan. Warga sipil Afghanistan sering menanggung beban serangan karena mereka terjebak dalam baku tembak.

Kekerasan meningkat tajam di seluruh negeri sejak Washington pada April mengumumkan rencana untuk menarik semua pasukan AS keluar dari Afghanistan pada 11 September.

Hampir 1.800 warga sipil Afghanistan tewas atau terluka dalam tiga bulan pertama tahun 2021 selama pertempuran antara pasukan pemerintah dan gerilyawan Taliban meskipun ada upaya untuk menemukan perdamaian, kata PBB, April.

Menurut laporan tahunan Komisi Hak Asasi Manusia Independen Afghanistan tahun lalu, ada 8.500 korban sipil pada 2020, termasuk 2.958 kematian. ANTARA

Baca Juga: Kalah dari Afghanistan, Shin Tae-yong Beri Waktu Istirahat Timnas Indonesia

Load More