SuaraMalang.id - Pemerintah Irlandia menentang agresi militer Israel terhadap Palestina. Hal itu merespon mosi parlemen Irlandia yang mengutuk 'aneksasi de facto' atas tanah Palestina oleh otiritas Israel.
Menteri Luar Negeri Irlandia Simon Coveney mengatakan, bahwa pihaknya mengutuk perlakuan Israel yang 'secara nyata tidak setara' terhadap rakyat Palestina. Hal itu diungkapkannya di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), beberapa pekan terakhir.
Namun, Irlandia juga mengecam serangan roket baru-baru ini di Israel oleh kelompok militan Palestina Hamas. Hal itu disampaikannya sebelum menyetujui dukungan pemerintah untuk mosi yang telah diajukan oleh partai oposisi Sinn Fein.
"Skala, kecepatan, dan sifat strategis dari tindakan Israel pada perluasan pemukiman dan maksud di baliknya telah membawa kami ke titik di mana kami harus jujur tentang apa yang sebenarnya terjadi di lapangan. ... Ini adalah aneksasi de facto," Coveney mengatakan kepada parlemen dikutip dari Antara, Rabu (26/5/2021).
Baca Juga: ASN dan Warga Banda Aceh Berikan Donasi Rp 400 Juta untuk Palestina
"Kami adalah negara Uni Eropa pertama yang melakukannya. Tapi itu mencerminkan keprihatinan besar yang kami miliki tentang maksud dari tindakan tersebut dan tentu saja, dampaknya," imbuhnya.
Mosi itu muncul beberapa hari setelah gencatan senjata mengakhiri 11 hari pertempuran terburuk antara militan Palestina dan Israel dalam beberapa tahun. Kekerasan itu memicu protes besar pro-Palestina di Dublin.
Sinn Fein menolak untuk mendukung amandemen pemerintah yang mengutuk serangan Hamas.
"Tindakan teror oleh Hamas dan kelompok militan lainnya dalam menembakkan roket tanpa pandang bulu ke Israel ... tidak bisa dibenarkan," kata Coveney.
Sebagian besar negara memandang permukiman yang dibangun Israel di wilayah yang direbut dalam perang Timur Tengah 1967 sebagai ilegal dan sebagai penghalang perdamaian dengan Palestina. Amerika Serikat dan Israel membantah hal ini.
Baca Juga: Dua Polisi Irlandia Jadi Korban Penembakan, Pelaku Langsung Dikepung Helikopter
Israel mengutip hubungan sejarah dan alkitabiah ke Tepi Barat dan sekitar 450.000 pemukimnya tinggal di sana, di antara 3 juta orang Palestina. Israel juga menyangkal adanya pelanggaran sistematis terhadap hak asasi manusia Palestina.
Sumber : Reuters
Berita Terkait
-
Indonesia Termasuk Negara yang Paling Sering Beri Donasi ke Palestina, Baznas: Total Sudah Mencapai Rp 318,9 M
-
Apa Itu ICC? Lembaga yang Minta PM Israel Benjamin Netanyahu Ditangkap
-
ICC Terbitkan Surat Penangkapan Benjamin Netanyahu dan Gallant, Ini Reaksi Beragam dari Eropa
-
52 Tewas Akibat Serangan Israel di Lebanon Timur dan Selatan
-
Mahkamah Pidana Internasional Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Benjamin Netanyahu
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Getok Tarif Masuk Pantai Selok Rp70 Ribu, 2 Pria di Malang Terancam Penjara
-
Pernyataan Penuh Arti: Mas Gum Sampaikan Maaf di Debat Terakhir, Apa Maksudnya?
-
Kris Dayanti-Kresna Dewanata Tawarkan Program Pembangunan Hijau
-
Firhando Gumelar-Rudi Sampaikan 4 Jurus Jitu Selesaikan Masalah di Kota Batu
-
Pengangguran Jadi Masalah di Kota Batu, Cawali Nurochman Siapkan Strategi Khusus