SuaraMalang.id - Nahdlatul Ulama Jawa Timur (NU Jatim) mengimbau warga nahdhliyin agar tak terprovokasi polemik pesta ulang tahun Gubernur Khofifah Indar Parawansa.
Seperti diketahui, dugaan pelanggaran protokol kesehatan (prokes) hajatan ulang tahun di Gedung Negara Grahadi Surabaya itu menuai kritik sejumlah pihak. Bahkan berujung laporan ke Polda Jatim.
Merespon hal itu, PWNU Jatim menginstruksikan warga NU untuk tetap tenang, tidak terprovokasi. Imbauan itu tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor 933/PW/A/A-II/L/V/2021, tertanggal 25 Mei 2021.
Surat tersebut ditandatangani Ketua PWNU Jatim Marzuqi Mustamar, dan Sekretaris Akhmad Muzakki.
Ada empat poin instruksi PWNU Jatim untuk warga Nahdliyin;
1. Tetap menjaga ketenangan dan kedamaian di lingkungan masing-masing dari upaya provokasi pihak manapun yang berorientasi untuk menimbulkan kegaduhan sosial politik.
2. Selalu memperkuat ukhuwah nahdliyah antar sesama warga atau kader NU di semua jajaran dan posisi di tengah masyarakat demi terciptanya persatuan dan kesatuan nahdliyin.
3. Senantiasa mengedepankan prinsip dan praktik tabayyun dalam menjalankan tugas masing-masing sesuai dengan kapasitas dan kompetensinya demi terciptanya kebijakan bersama.
4. Terus melakukan gerakan batiniyah spiritual seraya mematuhi protokol kesehatan guna memohon kepada Allah SWT untuk segera diangkatnya wabah Covid-19 di wilayah ini dan terjaganya kondusivitas sosial politik di dalamnya dalam upaya membangun Jawa Timur yang lebih baik
Baca Juga: Satgas Covid Minta Daerah Lain Tak Mencontoh Pesta Ultah Gubernur Khofifah
Wakil Rais Syuriah PWNU Jatim Anwar Iskandar membenarkan surat edaran tersebut.
Kiai Anwar juga membenarkan bahwa surat instruksi dikeluarkan guna menyikapi dinamika politik di Jatim terkini yang memanas akibat polemik tasyakuran ulang tahun Gubernur Jatim Khofifah.
"Itu surat ditujukan khusus kepada warga NU agar bisa mengambil peran yang besar dalam menjaga stabilitas," katanya dikutip dari timesindonesia.co.id media jejaring suara.com, Rabu (26/5/2021).
Pengasuh Pondok Pesantren Al Amien, Ngasinan, Kelurahan Rejomulyo, Kota Kediri, ini mengatakan, beban Jatim sudah berat sejak dilanda pandemi Covid-19.
Oleh sebab itu, dia meminta jangan ditambah lagi dengan kegaduhan politik yang kontraproduktif. Apalagi, peristiwa yang dibikin ramai masih belum terklarifikasi secara baik dan jelas.
"Buat kami yang penting di Jawa Timur aman, tentram, dan tidak terjadi kegaduhan-kegaduhan. Karena beban Jawa Timur sudah berat, dengan Covid, ini sudah berat. Dengan ekonomi yang kondisinya seperti ini sudah berat, pendidikannya tidak normal juga berat, masyarakat kecil yang terganggu ekonominya, pokoknya berat," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
Terkini
-
Kronologi Kecelakaan Maut di Jalur Wisata Bromo, 2 Lansia Tewas!
-
Kronologi Kecelakaan Maut Toyota Hiace vs Truk di Tol Malang-Pandaan, 2 Orang Tewas dan 10 Luka!
-
Viral Kisah Guru Mengajar Satu Murid di SD Malang, Netizen Terenyuh: Sama-sama Hebat!
-
Libur Natal 2025, Penumpang Bandara Abdulrachman Saleh Malang Diprediksi Melonjak hingga 20 Persen
-
Insiden Mobil MBG Tabrak Siswa SD di Cilincing, BGN Tanggung Jawab Penuh!