Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Minggu, 23 Mei 2021 | 11:45 WIB
Demonstran di Wilayah Sheikh Jarrah, Yerussalem [Foto: Antara]

SuaraMalang.id - Pengunjuk rasa yang berdemonstrasi di pintu masuk Wilayah Sheikh Jarrah, Yerussalem, kocar-kacir diserang polisi Israel.

Israel menduduki kawasan tersebut sejak beberapa waktu lalu. Mereka mengunci pintu masuk ke wilayah Sheikh Jarrah. Para pengunjuk rasa tersebut menuntut diakhirinya penguncian yang dilakukan Israel.

Para pengunjuk rasa ini termasuk masyarakat palestina dan aktivis solidaritas internasional. Mereka meneriakkan slogan yang menuntut otoritas pendudukan untuk mencabut penguncian yang diberlakukan dua minggu lalu di Sheikh Jarrah.

Akibat pendudukan Israel tersebut, warga Palestina menghadapi ancaman pengusiran. Akibat penguncian itu, warga Palestina lokal tidak dapat bergerak bebas keluar-masuk Sheikh Jarrah selama dua minggu terakhir.

Baca Juga: Meski Sudah Gencatan Senjata, Israel Terus Tahan Warga Palestina di Gaza

Petugas polisi Israel hanya mengizinkan pemukim Israel untuk masuk atau meninggalkan wilayah tersebut.

Maret lalu, otoritas Palestina mendesak komunitas internasional untuk memikul tanggung jawabnya dan mencegah Israel menggusur dan menghancurkan secara paksa rumah-rumah keluarga Palestina di Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur yang diduduki.

"Kebijakan Israel tentang pemindahan paksa, penggusuran rumah, dan pembongkaran rumah adalah alat yang digunakan untuk mendorong warga Palestina keluar dari ibu kota mereka," kata Kantor Gubernur Yerusalem dalam pernyataannya, Minggu [23/05/2021].

"Kebijakan semacam itu terhadap penduduk di wilayah yang diduduki Israel tidak lain adalah Kejahatan Perang di bawah hukum internasional, sehingga komunitas internasional harus mengakui tragedi itu." ANTARA

Baca Juga: CEK FAKTA: Luka Palestina Akibat Serangan Israel Ternyata Cuma Make Up?

Load More