SuaraMalang.id - Varian baru Covid-19 terdeteksi masuk wilayah Jawa Timur (Jatim). Merespon itu, Pemerintah Kabupaten Probolinggo meningkatkan kewaspadaan penularan mutasi Virus Corona tersebut.
Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo dr. Dyah Kuncarawati menjelaskan, virus varian baru Covid-19 memperbanyak diri supaya esksi menjadi varian baru. Virus akan meningkatkan jumlahnya di dalam tubuh manusia dan infeksinya tinggi.
"Supaya hal itu tidak terjadi, maka jangan membiarkan virus itu masuk, sehingga tidak memberikan kesempatan virus itu masuk ke dalam tubuh manusia," katanya dikutip dari Antara, Kamis (20/5/2021).
Ia juga mengimbau agar masyarakat Kabupaten Probolinggo menerapkan protokol kesehatan secara ketat dengan "5M", yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menghindari kerumunan, membatasi mobilitas dan interaksi, serta terakhir adalah dengan vaksinasi.
"Vaksinasi sangat efektif karena antibodi dan imunitas tubuh akan dipacu untuk naik, sehingga ketika virus itu masuk tidak menjadi gejala. Kalau daya tahan tubuhnya semakin naik lagi, virus juga tidak bisa masuk," sambungnya.
Teknis penanganan virus varian baru Covid-19, lanjut dia, sama dengan varian-varian sebelumnya. Pasien yang terpapar virus akan dikarantina selama 14 hari.
"Gejalanya lebih ke arah batuk dan sakit tenggorokan, anosmia, demam dan lelah. Jika bergejala, harus segera dirujuk ke rumah sakit, supaya tidak menularkan kepada yang lain," ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan hasil pemeriksaan kepada kontak eratnya pekerja migran Indonesia dari Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Probolinggo, menggunakan tes reagen khusus varian baru, ternyata hasilnya negatif.
"Virus varian baru Covid-19 sudah masuk di Jawa Timur, tetapi di Kabupaten Probolinggo berdasarkan hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan masih belum ditemukan kasus varian baru tersebut," katanya.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Jumlah Kasus Covid-19 di Jatim Meledak Hingga Ribuan?
Ia menjelaskan Dinkes Probolinggo punya reagen khusus virus varian baru Covid-19 tersebut di RSUD Waluyo Jati Kraksaan dan sementara pemeriksaan varian baru itu masih terbatas kepada pekerja migran Indonesia saja.
Jumlah pekerja migran Indonesia asal Probolinggo yang dijemput dari Asrama Haji Surabaya sebanyak 148 orang, tetapi sebelumnya sudah banyak dan sudah pulang dari tempat isolasi, sehingga tinggal satu orang yang dikarantina di Puskesmas Maron karena hasil laboratorium-nya belum turun.
"Ada empat orang pekerja migran yang positif kita isolasi di Rumah Isolasi Sari Indah Gending, kemudian tempat karantina di Puskesmas Maron dan Puskesmas Paiton," ujarnya.
(Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
AgenBRILink Mulya Motor Hadirkan Layanan Keuangan hingga ke Pelosok
-
Konsisten Dukung Asta Cita, BRI Dorong Pertumbuhan Inklusif lewat Penyaluran KUR
-
Akses Jalan Malang-Lumajang Ditutup Usai Erupsi Gunung Semeru, Ini Penjelasan Polisi
-
BRI Pimpin Sindikasi Rp5,2 Triliun untuk SSMS, Perkuat Dukungan pada Sektor Agribisnis Nasional
-
BRI Sabet Penghargaan ASRA 2025 untuk Laporan Keberlanjutan Terbaik