SuaraMalang.id - Wali Kota Malang Sutiaji tidak melarang warganya mudik lokal, sebab menurutnya hanya sekadar silaturahmi kemudian langsung balik.
Jika masyarakat sekadar silaturahmi, maka diperbolehkan pergi ke wilayah Malang Raya, Kabupaten Malang dan Kota Batu, saat momentum lebaran atau Idul Fitri.
"Mudik lokal itu tidak ada, hanya sambang (silaturahmi) langsung balik itu baru boleh. Asalkan di rayon II (Malang Raya, Pasuruan dan Probolinggo). Kami sudah koordinasi dengan Polres Batu dan Polres Kabupaten Malang," ujarnya, Selasa (4/5/2021).
Wali Kota Sutiaji menjelaskan, ketika melintasi pos penyekatan, warga yang tujuannya silaturahmi maka tidak akan diminta putar balik.
Baca Juga: Tubuh Perawat Eva Alami Luka Bakar 60 Persen, Polisi: Kondisinya Kritis
"Misalnya rumahnya di sini (Kota Malang), mau sambang keluarga di Pasuruan itu boleh. Habis sambang langsung balik lagi sekadar silaturahmi," imbuhnya.
Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Leonardus Simarmata menambahkan, terminologi larangan mudik lokal harus dipahami masyarakat. Bahwa mudik artinya seseorang tinggal beberapa hari atau berminggu-minggu di rumah keluarganya. Namun jika sambang, menurutnya, sekadar berkunjung terus kembali lagi ke rumah asal.
"Jadi jangan kita rancu dengan terminologi itu (mudik). Kalau mudik kan dia menetap berarti dia bisa berhari-hari dan berminggu-minggu kalau sambang ke Kota Malang atau ke Kota Batu itu tidak masalah," tutur dia.
Terpisah, Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar mengatakan, pihaknya akan memperketat pengawasan di sejumlah pos penyekatan Kabupaten Malang. Sebab, tidak ingin kecolongan pemudik hingga berakibat kasus penularan COVID-19.
"Nanti meskipun plat N semua kami cek. Jadi beda dengan PSBB yang kemarin. Saat ini Plat N juga akan kami cek," tutur dia.
Baca Juga: Polisi Periksa Empat Saksi Kasus Perawat Dibakar OTK
Setiap pos penyekatan, lanjut dia, petugas akan menginterogasi tujuan setiap pengendara.
Berita Terkait
-
6 Fakta Dokter di Malang Diduga Lecehkan Pasien, Kini Dinonaktifkan dari RS
-
Marak Dokter Cabuli Pasien Terbaru di RS Malang, Wamenkes Ogah Ampuni Pelaku: Cederai Sumpah Dokter!
-
Singgung Omongan Ganjar soal Menteri Temui Jokowi, PSI: Jangan Menjalankan Politik Pecah Belah
-
Terowongan Silaturahmi Dibuka, Masjid Istiqlal Sediakan Parkir Bagi Jemaat Misa Paskah di Katedral
-
Usai Bandung dan Garut, Giliran Dokter di Malang Diduga Lakukan Pelecehan di Rumah Sakit
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
BRImo Versi Bilingual Hadir: Transaksi Makin Lancar, Pengguna Makin Puas
-
Dinilai Sangat Strategis, Pembangunan Tol Malang - Kepanjen Butuh Dana Rp 7,5 Triliun
-
Sekolah Rakyat akan Dibuka di Malang, Ini Kategori Siswanya
-
Pencurian di Malang, CCTV Bongkar Aksi 2 Maling
-
Skandal Rupadaksa Guncang UIN Malang, Rektorat Turun Tangan: Terancam Sanksi Berat