SuaraMalang.id - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melaporkan, bahwa dari 3.636 Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang menjalani karantina di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, terdapat 33 orang positif COVID-19.
Meski demikian, belum ditemukan pasti terindikasi terpapar varian baru Covid-19 dari India, Inggris dan Afrika Selatan.
Pemprov Jatim bekerjasama dengan Institute of Tropical Disease Universitas Airlangga (Unair) Surabaya melakukan sequence genetik atau whole genome sequencing sebagai upaya genomic surveilance (deteksi dini) adanya mutasi varian baru asal India, Inggris dan Afrika Selatan.
“Alhamdulillah, sampai hari ini berdasarkan laporan dari ITD Unair, telah ada 109 sampel dari Jawa Timur yang telah dilakukan sekuensing, dimana 86 sampel telah diunggah ke dalam database genome Covid-19 Internasional GISAID. Dan, sampai hari ini belum ditemukan mutasi varian India, Inggris dan Afsel di Jatim,” ujarnya dikutip dari Beritajatim.com jaringan Suara.com, Selasa (4/5/2021).
Baca Juga: Hikmah Dibalik Positif Covid-19, Shyalimar Malik: Jadi Rajin Salat
Meski demikian, lanjut Khofifah, penting untuk dilakukan pencegahan penyebaran mutasi atau virus varian baru ini berkolaborasi seluruh pihak. Sebab meskipun virus Covid-19 telah bermutasi, namun pencegahannya tetap sama yaitu dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat.
“Upaya pencegahan mutasi masuk dan menyebar di Jatim membutuhkan kerja keras dari semua pihak, upaya karantina massal, genomic surveilance yang telah dilakukan tentunya masih sangat membutuhkan partisipasi masyarakat dengan patuh protokol kesehatan,” sambungnya.
Khofifah menambahkan, bahwa pengetatan untuk mengantisipasi masuknya varian virus baru ini juga diiringi dengan vaksinasi masif yang terus dilakukan Pemprov Jatim. Berdasar data Dinkes Jatim, untuk vaksinasi dosis pertama tercatat sebanyak 2.003.205 orang dan vaksinasi dosis kedua tercatat sebanyak 1.106.830 orang. Jumlah ini adalah yang tertinggi di Indonesia berdasarkan data Kemenkes RI per 3 Mei 2021.
“Meskipun vaksinasi terus dimasifkan, namun yang terpenting tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. Karena saat ini protokol kesehatan masih terbukti efektif untuk mencegah penularan Covid-19 meskipun sudah bermutasi,” pungkasnya.
Baca Juga: Muncul Klaster Tarawih di Bantul, 22 Warga Murtigading Positif Covid-19
Berita Terkait
-
Jelang Kepulangan Mary Jane Veloso, Saudarinya yang Kerja di Arab Saudi Juga Mengaku Ingin Kembali
-
Nyaman di Komisi IX DPR RI, Uya Kuya Buktikan Kuasai Masalah Pekerja Migran
-
Mau Mengadu Nasib ke Negeri Jiran? 4.000 Warga NTB Bisa Jadi PMI, Buruan Daftar
-
Pemerintah Targetkan Rp 250 Triliun Devisa Negara dari Pekerja Migran di 2025
-
Dorong Kemandirian Finansial PMI, Bank Mandiri Perluas Program Mandiri Sahabatku ke Jepang
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Dirut Baru Garuda Langsung Manut Prabowo! Harga Tiket Pesawat Resmi Turun
-
Pandji Pragiwaksono Sindir Sembako 'Bantuan Wapres Gibran' Pencitraan: Malah Branding Sendirian
-
Bansos Beras Berlanjut Hingga 2025, Siapa Saja yang Dapat?
-
Review Jelly Master, Game Mukbang Gratis yang Menggemaskan
-
Tak Ada Muka Jokowi, Ini Daftar Pahlawan di Uang Kertas Rupiah
Terkini
-
Arema FC Diterpa Kabar Buruk Jelang Laga Melawan Persita Tangerang
-
Respons Kris Dayanti Setelah Tahu Hasil Hitung Cepat Pilwali Kota Batu
-
Malang Selatan Diterjang Banjir, Puluhan Rumah Terendam
-
Hasil Hitung Cepat Pilkada 2024 di Malang Raya
-
Gumelar Beri Instruksi Penting untuk Pendukungnya: Kawal Perolehan Suara