SuaraMalang.id - Warga lingkungan Sadeng, Kelurahan Kebonsari, Kabupaten Jember mendirikan musala tambahan sementara. Tujuannya untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan salat tarawih selama Ramadhan. Hal itu juga menjadi cara mencegah klaster Covid-19
Warga setempat, Arif mengatakkan, musalah tambahan didirikan supaya tidak terjadi kerumuman saat ibadah salat tarawih.
"Ini untuk mengantisipasi salat tarawih jumlahnya banyak. Maka ada ide dari warga setempat, untuk menambah tempat agar tidak berjubel atau penuh sesak apalagi masa pandemi," katanya dikutip dari Suarajatimpost.com jaringan Suara.com, Sabtu (17/4/2021).
Informasi yang terhimpun, awalnya musala lingkungan setempat bisa menampung sekitar 60 hingga 70 orang jemaah salat tarawih. Namun, semakin hari saat ramadhan, jemaah terus bertambah banyak. Warga akhirnya berinisiatif mendirikan musala tambahan tersebut.
Baca Juga: Jalani Ramadhan di Penjara, Habib Rizieq Suka Jadi Imam Salat Tarawih
Dijelaskannyak, musala didirikan semi permanen berbahan galvalum. Kemudian atapnya menggunaka terpal. Sedangkan alasnya menggunakan kayu dan karpet.
"Kalau di musala tambahan ini, bisa menampung 20 hingga 30 orang," sambungnya.
Para jemaah di musala tambahan itu juga diimbau menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 secara ketat. Mulai memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
"Di depan telah disiapkan air mengalir. Sebelum masuk musala, bisa cuci tangan dulu," ujarnya.
Sementara, salah satu warga setempat, Badri menyambut baik pendirian musala tambahan.
Baca Juga: Puasa di Penjara, Rizieq Sibuk Zikir hingga jadi Imam Salat Para Tahanan
"Alhamdulillah bisa berdiri dan dibantu banyak warga dan kompak akhirnya Musala tambahan bisa digunakan dengan baik" tuturnya.
Berita Terkait
-
Ivar Jenner Dapat Suntikan Semangat, Rombongan Keluarga Besar dari Jember Datang ke Stadion GBK
-
Stasiun Balung, Jejak Warisan Kolonial yang Pernah Ramai Kini Terbengkalai
-
Mengenal Pegon, Kendaraan Tradisional Mirip Pedati yang Ada di Ambulu Jember
-
Warga Jember Heboh Isu Tuyul Merajalela, Ulama Bilang Begini
-
Warga Jember Salahkan Tuyul Imbas Sering Kehilangan Uang, Camat Khawatir Disusupi Kepentingan Politik
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
Terkini
-
Hasil Hitung Cepat Pilkada 2024 di Malang Raya
-
Gumelar Beri Instruksi Penting untuk Pendukungnya: Kawal Perolehan Suara
-
Momen Bahasa Isyarat Antara CS BRI dengan Nasabah Penyandang Disabilitas Dapat Aplaus Publik
-
Momen Kris Dayanti Nikmati Waktu Bersama Keluarga Sebelum Hari Pencoblosan Pilkada 2024
-
Firhando Tiba-tiba Sampaikan Maaf ke ASN Kota Batu