SuaraMalang.id - Pemerintah Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang tidak mendirikan tenda pengungsian besar. Lantaran mencegah penularan Covid-19 klaster pengungsi korban gempa Malang.
Camat Ampelgading, Ahmad Sovie Nuralam mengatakan, pihaknya tidak mendirikan tenda pengungsian sebagai antisipasi adanya klaster baru, akibat menumpuknya warga di tempat pengungsian.
"Kami tidak mendirikan tenda besar untuk pengungsi. Tenda ada di depan rumah masing-masing warga. Hal itu di khawatirkan ada penyebaran Covid-19," katanya dikutip dari timesindonesia.co.id jaringan suara.com, Jumat (16/4/2021) .
Namun, lanjut dia, tenda besar tetap disiapkan khusus untuk kegiatan seperti trauma healing.
Baca Juga: Anak-anak Korban Gempa di Kabupaten Malang Dihibur Mobil KaCa UMM
"Kalau tenda kita buat trauma healing. Mereka (warga terdampak) bermalam di depan rumah masing-masing dengan mendirikan tenda," katanya.
Terkait trauma healing menjadi sangat penting lantaran psikis korban gempa alami trauma. Dinas Kesehatan Kabupaten Malang bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) melakukan trauma healing kepada warga, khususnya para anak-anak.
Dijelaskan Sovie, kegiatan trauma healing tersebut dilakukan untuk semua warga di Ampelgading yang tersebar di 13 desa, yakni Desa Argoyuwono, Lebakharjo, Mulyosari, Purwoharjo, Sidorenggo, Simojayan, Tamansari, Tawangagung, Tirtomarto, Tirtomoyo, Wirotaman dan Sonowangi.
"Harapan saya dengan adanya trauma healing ini bisa terus berlangsung beberapa hari ke depan hingga rasa trauma yang menyerang psikologi mereka bisa berkurang ataupun hilang," pungkasnya.
Sebagai informasi, dari berita sebelumnya telah tercatat per 15 April 2021 gempa yang menimpa di wilayah Kabupaten Malang telah menyebabkan empat orang meninggal dunia dan 107 orang mengalami luka-luka.
Baca Juga: 4.805 Keluarga Terdampak Gempa di Kabupaten Malang Alami Trauma
Untuk kerusakan fisik dari data Pemkab Malang per 14 hingga 15 April 2021 telah bertambah, yakni sudah ada 5.924 unit rumah, 192 unit bangunan sekolah, 15 unit Fasilitas Kesehatan (Faskes), 104 tempat ibadah hingga 28 fasilitas umum di Kabupaten Malang yang juga mengalami kerusakan.
Berita Terkait
-
Pasca Gempa 7,7 SR di Myanmar, Menlu Langsung Kirim Bantuan
-
Indonesia di Ambang Bencana Megathrust? Ini Daftar 13 Wilayah Paling Terancam
-
Gempa Magnitudo 6,8 Mengguncang Papua Nugini, BMKG Pastikan Tidak Berpotensi Tsunami di Indonesia
-
Gempa Perparah Krisis Myanmar: PBB Desak Pendanaan Darurat di Tengah Perang Saudara
-
Indonesia Beri Bantuan Ketiga untuk Gempa Myanmar, Diantar Langsung Menteri hingga Anggota DPR
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Sebut Masjid Al Jabbar Dibangun dari Dana Pinjaman, Kini Jadi Perdebatan Publik
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- Yamaha NMAX Kalah Ganteng, Mesin Lebih Beringas: Intip Pesona Skuter Premium dari Aprilia
- JakOne Mobile Bank DKI Bermasalah, PSI: Gangguan Ini Menimbulkan Tanda Tanya
Pilihan
-
Prediksi Madura United vs Persija Jakarta: Jaminan Duel Panas Usai Lebaran!
-
Persib Bandung Menuju Back to Back Juara BRI Liga 1, Ini Jadwal Lengkap di Bulan April
-
Bocoran dari FC Dallas, Maarten Paes Bisa Tampil Lawan China
-
Almere City Surati Pemain untuk Perpanjang Kontrak, Thom Haye Tak Masuk!
-
Klasemen Terbaru: Timnas Indonesia U-17 Selangkah Lagi Lolos Piala Dunia U-17
Terkini
-
Warga Senang, Desa Wunut Bagikan THR dan Hadirkan Program Perlindungan Sosial
-
Habbie, UMKM Telon Aromatik Terbaik Siap Ekspansi Pasar Global Bersama BRI
-
4 Wisata di Kawasan Cangar Ditutup Usai Longsor yang Hempaskan 2 Mobil
-
BRI Raih Penghargaan Internasional Atas Prestasi Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab
-
Petasan Lukai Pemiliknya di Malang, Korban Sampai Harus Dioperasi