Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Kamis, 15 April 2021 | 15:12 WIB
ilustrasi-- kelangkaan elpiji atau gas LPG 3 Kg di Bondowoso -- Pedagang menata tabung gas LPG 3 kilogram di agen LPG kawasan Kemang Timur, Jakarta Selatan, Rabu (24/2/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraMalang.id - Peredaran tabung gas LPG 3 kg di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur mulai langka di pasaran, pada awal puasa Ramadhan 2021 ini. Bahkan, akibat kelangkaaan elpiji ini, Harga Eceran Tertinggi (HET) dari normalnya Rp 16 ribu menjadi Rp 30 ribu. 

Wakil Bupati Bondowoso, Irwan Bachtiar Rachmat mengatakan, telah menyurati Pertamina terkait kondisi tersebut.

"Setelah kami lakukan evaluasi kemarin. Kami melakukan rapat terbatas, kok masih ada kelangkaan semacam ini. Padahal sudah melakukan upaya-upaya," katanya dikuti dari timesindonesia.co.id jaringan Suara.com, Kamis (15/4/2021).

Kelangkaan tabung gas LPG 3 Kg ini, menurutnya, diduga karena pendistribusian yang tidak tepat. Seharusnya dari Pertamina ke SPBE (Stasiun Pengisian Bulk Elpiji) kemudian ke agen dan terakhir ke pangkalan.

Baca Juga: Warga Temukan Kubur Bilik Megalitikum di Bondowoso, Isinya Mengejutkan

"Seharusnya dari pangkalan ini langsung ke masyarakat. Tapi masih ada yang namanya pengecer-pengecer," jelasnya.

Bahkan, lanjut dia, ada dugaan mengarah praktik penimbunan.

"Ada dugaan ada upaya penimbunan-penimbunan," imbuhnya.

Ia menambahkan, kelangkaan gas elpiji 3 Kg di wilayahnya dinilai juga akibat belum adanya satgas pengawasan.

Merespon itu, pemeritah akan segera membentuk satgas pengawas, khususnya peredaran tabung gas LPG. Satgas ini terdiri unsur pemerintah, kepolisian dan kejaksaan. Satgas akan memantau pendistribusian gas, mulai dari agen hingga pangkalan. 

Baca Juga: Subsidi LPG Terus Membangkak, Diversifikasi Energi Harus Jadi Prioritas

"Satgas untuk menertibkan jalur distribusi dari pangkalan harus ke masyarakat. Tidak boleh ke pengecer sehingga tidak ada upaya penimbunan," jelasnya.

Load More