SuaraMalang.id - Perjuangan dua peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK SBMPTN) Universitas Jember (Unej) ini patut diacungi jempol. Meski masih sakit usai alami kecelakan, mereka tetap semangat berjuang demi masuk ke kampus yang diidamkan.
Kedua peserta UTBK SBMPTN Unej yang tak kenal menyerah itu adalah Nabila Fikianurohmah dan Ramsen Cahyatri Fatmasari.
Nabila Fikianurohmah, pelajar asal Kecamatan Srono, Banyuwangi itu tampak mengerjakan UTBK SBMPTN masih menggunakan kursi roda. Diketahui kaki kirinya patah usai jadi korban tabrak mobil saat sedang menuju tempat les, sekitar dua bulan lalu.
“Awalnya saya tidak bisa bergerak sama sekali, untuk belajar pun harus dengan tiduran. Alhamdulillah berangsur-angsur membaik sehingga saya putuskan untuk tetap ikut UTBK, sebab saya nggak mau jika harus ikutan SBMPTN tahun depan,” tutur Nabila dikutip dari timesindonesia.co.id jaringan suara.com, Rabu (14/4/2021).
Sementara, sang ayah, Syaiful Anwar mengaku tak tega melihat kondisi putri kesangannya tersebut. Bahkan Ia sempat meminta Nabila agar fokus pada penyembuhan kakinya dan menunda ikut UTBK SBMPTN. Namun, anak keduanya ini tetap ngotot mengikuti UTBK.
“Justru Nabila yang ingin ikut UTBK, padahal hari Jumat depan Nabila harus menjalani operasi. Semangatnya untuk menembus PTN memang luar biasa, bahkan saat UTBK hari ini Nabila masih berpuasa,” ujarnya.
Sebelumnya, semangat pantang menyerah juga diperlihatkan kolega Nabila, Ramsen Cahyatri Fatmasari.
Siswi asal Banyuwangi ini mengikuti UTBK dengan kaki kanan yang masih dibalut perban.
Penyebabnya, Cahya mengalami kecelakaan tunggal kala mengendarai motor di jalan depan RSUD Blambangan saat akan berangkat ke Jember.
Baca Juga: Mahasiswa Unej Minta Tersangka Kasus Pelecehan Seksual Anak Segera Ditahan
“Saya menghindari seorang bapak tua yang tiba-tiba menyeberang jalan, saya banting setir ke kiri untuk menghindari tabrakan. Akibatnya saya yang jatuh dan sempat tak sadarkan diri. Begitu siuman eh kaki kanan saya terluka,” katanya.
Tak ingin kesempatan masuk ke PTN lepas, Cahya memutuskan tetap berangkat ke Jember dengan kereta api.
“Saya kuat-kuatkan untuk berangkat ke Jember dengan dibantu seorang kawan sesama peserta UTBK, sebab saya tahu nggak ada UTBK susulan. Apalagi saya ingin cita-cita kuliah di Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember terwujud. Alhamdulillah banyak dibantu panitia saat mengikuti UTBK di Fakultas Pertanian,” imbuh Cahya yang memilih Program Studi Teknik Pertanian dan Program Studi Teknologi Industri Pertanian di Universitas Jember.
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
BRI Dorong Desa BRILiaN Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru Indonesia
-
DANA Kaget SPESIAL Untuk Beli Makan Siang Menantimu, Siapa Cepat Dia Dapat
-
KUR BRI 2025: Rp130 Triliun Disalurkan, Fokus Sektor Produksi dan Pertanian
-
HUT ke-130 BRI: 130 Tahun Melayani dan Memberdayakan Indonesia
-
Dana Kaget Sesi Sore, Ada Saldo Rp 189 Ribu Untuk Bekal Malam Minggu