Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Rabu, 14 April 2021 | 18:44 WIB
Peserta UTBK SBMPTN 2021 di FMIPA Universitas Jember (Unej) Nabila Fikianurohmah memakai kursi ruda, karena kakinya patah tulang usai mengalami kecelakaan. [Humas Unej/ TIMES Indonesia]

SuaraMalang.id - Perjuangan dua peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK SBMPTNUniversitas Jember (Unej) ini patut diacungi jempol. Meski masih sakit usai alami kecelakan, mereka tetap semangat berjuang demi masuk ke kampus yang diidamkan.

Kedua peserta UTBK SBMPTN Unej yang tak kenal menyerah itu adalah Nabila Fikianurohmah dan Ramsen Cahyatri Fatmasari.

Nabila Fikianurohmah, pelajar asal Kecamatan Srono, Banyuwangi itu tampak mengerjakan UTBK SBMPTN masih menggunakan kursi roda. Diketahui kaki kirinya patah usai jadi korban tabrak mobil saat sedang menuju tempat les, sekitar dua bulan lalu.

“Awalnya saya tidak bisa bergerak sama sekali, untuk belajar pun harus dengan tiduran. Alhamdulillah berangsur-angsur membaik sehingga saya putuskan untuk tetap ikut UTBK, sebab saya nggak mau jika harus ikutan SBMPTN tahun depan,” tutur Nabila dikutip dari timesindonesia.co.id jaringan suara.com, Rabu (14/4/2021).

Baca Juga: Mahasiswa Unej Minta Tersangka Kasus Pelecehan Seksual Anak Segera Ditahan

Sementara, sang ayah, Syaiful Anwar mengaku tak tega melihat kondisi putri kesangannya tersebut. Bahkan Ia sempat meminta Nabila agar fokus pada penyembuhan kakinya dan menunda ikut UTBK SBMPTN. Namun, anak keduanya ini tetap ngotot mengikuti UTBK.

“Justru Nabila yang ingin ikut UTBK, padahal hari Jumat depan Nabila harus menjalani operasi. Semangatnya untuk menembus PTN memang luar biasa, bahkan saat UTBK hari ini Nabila masih berpuasa,” ujarnya.

Sebelumnya, semangat pantang menyerah juga diperlihatkan kolega Nabila, Ramsen Cahyatri Fatmasari.

Siswi asal Banyuwangi ini mengikuti UTBK dengan kaki kanan yang masih dibalut perban.

Penyebabnya, Cahya mengalami kecelakaan tunggal kala mengendarai motor di jalan depan RSUD Blambangan saat akan berangkat ke Jember.

Baca Juga: Edan! Dosen UNEJ Resmi Jadi Tersangka Pencabulan Keponakan Sendiri

“Saya menghindari seorang bapak tua yang tiba-tiba menyeberang jalan, saya banting setir ke kiri untuk menghindari tabrakan. Akibatnya saya yang jatuh dan sempat tak sadarkan diri. Begitu siuman eh kaki kanan saya terluka,” katanya.

Tak ingin kesempatan masuk ke PTN lepas, Cahya memutuskan tetap berangkat ke Jember dengan kereta api.

“Saya kuat-kuatkan untuk berangkat ke Jember dengan dibantu seorang kawan sesama peserta UTBK, sebab saya tahu nggak ada UTBK susulan. Apalagi saya ingin cita-cita kuliah di Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember terwujud. Alhamdulillah banyak dibantu panitia saat mengikuti UTBK di Fakultas Pertanian,” imbuh Cahya yang memilih Program Studi Teknik Pertanian dan Program Studi Teknologi Industri Pertanian di Universitas Jember.

Load More